Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 16:52 WIB | Kamis, 12 November 2015

Indonesia dan Serbia Gelar Dialog Lintas Agama

Patriark Irinej dari Serbia. (Foto: wikipedia)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Indonesia dan Serbia mengadakan dialog lintas agama. Delegasi Indonesia yang dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri Dr Abdurrahman M Fachir bertemu dengan tokoh dan komunitas agama di Serbia, di antaranya Pemimpin Gereja Orthodox Serbia, Patriark Irinej, Pemimpin Komunitas Islam Serbia Grand Mufti Adam Zilkic, dan Pemimpin Komunitas Yahudi Serbia Isak Asiel.

Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Beograd, Habadi Soewedo, mengatakan Delegasi Indonesia mendapat sambutan layaknya saudara yang datang dari jauh untuk bersilaturahmi.

"Seluruh tokoh agama Serbia menyampaikan rasa bahagianya karena berkesempatan berdialog langsung dengan Wakil Menteri Luar Negeri serta tokoh agama, akademisi, dan pemuda Indonesia yang dinilai memiliki pengalaman dalam menjaga kesatuan di masyarakat majemuk atau heterogen," katanya di London, Kamis (12/11)

Sejumlah topik yang diangkat dalam pertemuan itu adalah tentang upaya pencegahan terhadap berkembangnya aksi penistaan agama, radikalisme, ekstremisme, dan xenophobia agama, yang dapat menghancurkan semangat persatuan bangsa, serta pemberdayaan pemuda.

Grand Mufti Serbia, Adam Zilkic, menyampaikan Indonesia patut bersyukur dan seyogianya menjaga kemulian Pancasila sebagai falsafah kemajuan bangsa. Indonesia berhasil bermetafora dengan cara yang sangat dewasa. Demokrasi dan reformasi yang diusung Indonesia telah membuka pintu kebebasan berekspresi yang menghargai sesama, termasuk dalam ekspresi kultural serta keagamaan dari berbagai kelompok, ujarnya.

Sementara itu Pemimpin Komunitas Yahudi Serbia, Isak Asiel, mengatakan Indonesia merupakan contoh di mana masyarakat dari berbagai kelompok yang berbeda hidup rukun dan harmonis. Keberadaan agama adalah untuk mempromosikan multikulturalisme agar semangat dialog lintas agama tumbuh kuat, untuk itu perlu dibangun karakter yang dapat menerima perbedaan.

Wakil Menlu menekankan Undang-Undang Dasar 1945 menjamin kebebasan beragama, pemerintah mendorong terciptanya toleransi antarumat beragama melalui program dialog lintas agama, dan mendorong pemuda untuk aktif menyuarakan perdamaian melalui dialog.

Dalam rangkaian kunjungan ke Pusat Komunitas Umat Islam Serbia juga diadakan kuliah umum oleh Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dede Rosada, mengangkat tema peran dan struktur pendidikan agama di Indonesia serta peran pemuda dalam mendorong dialog antar dan lintas agama baik tingkat nasional dan global. (Ant/bob)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home