Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:05 WIB | Kamis, 04 Juni 2015

Indonesia Diharap Berhati-hati Penilaian Lembaga Rating

Ilustrasi: Para ekonom menyampaikan materi pada sebuah acara yang diselenggarakan lembaga pemeringkat ekonomi asing beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – President Director Center for Banking Crisis Achmad Deni Daruri mengatakan penilaian lembaga asing merupakan perangkap agar Indonesia terus berleha-leha sekalipun pertumbuhan ekonomi terus turun, seperti yang terjadi pada krisis monter 1998 di indonesia.  

Deni menyebut  sebuah lembaga rating asing memberikan signal kondisi perekonomian Indonesia secara relatif baik. Masalahnya, pada krisis ekonomi  1998, semua lembaga rating asing kompak mengatakan perekonomian Indonesia juga bagus.  Terbukti penilaian mereka menyesatkan ketika turbulensi perekonomian menghadang.  

Deni mengibaratkan perekonomian Indonesia dapat diibaratkan sebagai mobil. Jika mobilnya bagus maka kecepatan optium dapat tercapai asalkan jalannya bagus. Turbulensi perekonomian dunia dapat dianalogikan dengan buruknya jalan, misalnya jalannya berlumpur.

"Dalam kondisi jalan yang berlumpur maka diperlukan mobil yang dapat berjalan dijalan berlumpur sekalipun jalannya pasti terseok-seok ketimbang berhenti total," katanya dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (3/6).

Menurut Deni, dalam konteks perekonomian maka perencana perekonomian Indonesia harus menyiapkan perekonomian Indonesia yang bisa berjalan pada jalan yang “berlumpur”.  Masalahnya, dengan kondisi "mobil" yang ada sekarang apakah kita bisa berjalan melewati lumpur? Kekhawatiran ini beralasan mengingat pertumbuhan ekonomi nasional terus memperlihatkan tren yang terus menurun. (Ant).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home