Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 22:00 WIB | Jumat, 05 Agustus 2016

Indonesia Manfaatkan Ketegasan Presiden Filipina Bebaskan Sandera

Ilustrasi. Empat pelaut Indonesia yang diculik oleh militan Filipina, tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada 13 Mei 2016. Keempat orang tersebut diculik di perairan lepas pantai timur negara bagian Sabah, Malaysia pada 15 April. Mereka adalah kelompok tawanan kedua yang dibebaskan bulan ini. (Foto: AFP)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Indonesia akan memanfaatkan ketegasan Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte untuk membantu membebaskan warga negara Indonesia yang disandera kelompok perompak Abu Sayyaf.

"Kita tahu Presiden Filipina yang baru, Duterte itu tegas. Jadi kita minta pemerintah Filipina untuk melepaskan sandera itu," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, hari Jumat (5/8).

Upaya lain untuk membebaskan 10 WNI yang disandera itu, menurut Wapres adalah aparat di Indonesia harus belajar dari pembebasan sandera sebelumnya.

"Tentu para pengusaha (pemilik kapal) di samping pemerintah berbicara dengan pemerintah Filipina. Mungkin saja pengusaha bernegosiasi dengan para penyandera," ujar Jusuf Kalla.

Selain itu, upaya semua pihak tersebut juga bisa untuk mencegah kasus penyanderaan berulang, kata Wapres yang ditemui seusai salat Jumat itu.

"Sekarang kita serahkan kepada pemerintah Filipina agar mereka menyelesaikan. Sama saja kalau ada penyanderaan di Indonesia, tentu pemerintah Indonesia yang akan menyelesaikannya," kata Wapres menambahkan.

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan bahwa pihaknya tidak akan pernah berkompromi dengan kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Pihaknya tidak akan mengalah dengan membayar tebusan, meskipun ada ancaman yang dilontarkan pihak penyandera 10 anak buah kapal berkewarganegaraan Indonesia itu.

Menurut Wiranto, ancaman tersebut tidak semata-mata ditujukan kepada sandera, melainkan juga kepada segenap bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah Filipina membantu upaya pembebasan para sandera. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home