Loading...
INDONESIA
Penulis: Bob H. Simbolon 20:02 WIB | Rabu, 03 Agustus 2016

Pemerintah Lakukan Komunikasi dengan Keluarga 10 WNI yang Disandera

Menteri Luar Negeri, Retno L.P Marsudi (Foto: Bob H. Simbolon)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengatakan pemerintah terus melakukan komunikasi kepada keluarga dari 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok sipil bersenjata di Filipina.

"Komunikasi kita jalin terus dan kemarin kita bicara ke keluarga. Kita yakinkan kepada keluarga mengenai komitmen pemerintah untuk sesegera mungkin dapat membebaskan, tetapi situasi lapangan dari waktu ke waktu tidak sama. Kesulitan-kesulitan di lapangan tidak sama dan kesulitan-kesulitan di lapangan tidak pada tempatnya bila disampaikan kepada pihak keluarga," kata dia di Jakarta, hari Rabu (3/8).

Dia juga mengatakan pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok sipil bersenjata di Filipina Selatan memerlukan langkah yang sangat hati-hati.

"Dari pantauan lapangan sampai tadi malam, suasana di lapangan sangat dinamis dan memerlukan suatu pendekatan yg sangat hati-hati," kata dia.

Sebelumnya, 10 WNI disandera oleh kelompok sipil bersenjata yang berbeda dan dilakukan secara terpisah.

Pertama, tujuh anak buah kapal (ABK) asal Indonesia disandera dua kelompok perompak asal Filipina pada tanggal 20 Juni 2016 di Laut Suluh.

Tujuh ABK tersebut berada di kapal tugboat Charles 001 dan kapal tongkang Robby 152 asal Indonesia.

Kedua, kelompok bersenjata menculik tiga warga negara Indonesia di perairan wilayah Felda Sahabat, Lahat Datu, Malaysia, pada hari Sabtu (9/7). Tiga orang itu adalah awak kapal penangkap ikan LLD113/5/F yang berbendera Malaysia. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home