Loading...
INDONESIA
Penulis: Sotyati 15:39 WIB | Selasa, 04 Maret 2014

Indonesia Mungkin Cabut Pembebasan Bersyarat Corby

Schapelle Leigh Corby. (Foto: abc.net.au)

SYDNEY, SATUHARAPAN.COM - Status pembebasan bersyarat terpidana kurir narkoba asal Australia, Schapelle Leigh Corby (36), dapat dicabut kembali setelah muncul sebuah film dokumenter tentang pembebasannya dari penjara, ujar Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Indonesia, seperti dikutip pada Selasa (4/3).

Wanita yang kasusnya menghebohkan publik Australia sejak penahanannya di Bali pada 2004 itu, dibebaskan bulan lalu dari Penjara Kerobokan, Bali.

Di bawah kondisi pembebasan bersyarat, dia harus berada di Bali hingga 2017. Pemerintah Indonesia juga memperingatkannya untuk menolak semua wawancara di tengah spekulasi adanya kesepakatan satu juta dolar Amerika (sekitar Rp 11,6 miliar) dengan Channel Seven Australia.

Dalam sebuah film dokumenter yang disiarkan pada Minggu (2/3) malam, Seven mewawancarai saudaranya, Mercedes, sambil memasukkan rekaman Corby pada saat dia dibawa keluar dari penjara ke dalam sebuah minibus. Film dokumenter itu juga menunjukkan video rekaman momentum awal saat Corby bersatu kembali dengan keluarganya.

Seven mengatakan tidak ada bayaran apa pun, namun Fairfax Media memberitakan “tatapan marah” dari Menkumham Amir Syamsudin yang mengatakan kepada sejumlah kecil jurnalis di kantornya bahwa dia mungkin mencabut kembali status pembebasan bersyarat Corby setelah menyaksikan acara itu.

“Saya sedang menunggu laporan lengkap dari Badan Pemasyarakatan Bali, dan sementara itu saya akan mengumumkan ada kemungkinan saya akan mencabut status pembebasan bersyarat Corby,” katanya.

Corby terbukti membawa ganja seberat lebih dari 4,1 kg di dalam peralatan surfing-nya. Dia bersikukuh tidak bersalah melalui saudaranya dalam wawancara itu, dengan mengklaim narkotik itu “kemungkinan berasal dari Indonesia”, sambil menyatakan dia dijebak, yang Fairfax sebut sangat kontroversial.

 

Panggil Keluarga Corby

Berita sebelumnya dari Denpasar menyatakan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali memanggil pihak keluarga Schapelle Leigh Corby terkait wawancaranya dengan stasiun televisi Australia, Channel Seven itu. "Kami panggil keluarga Corby untuk mengklarifikasi apa saja yang diwawancarakan," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Provinsi Bali, Sunar Agus, di Denpasar, Selasa (4/3).

Keluarga Corby yang datang memenuhi panggilannya adalah Mercedes Corby, dan suaminya, Wayan Widyartha, pada Senin (3/3) siang di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM. Mereka dimintai keterangan terkait materi wawancara dengan stasiun televisi swasta bermarkas di Sydney, Australia itu.

"Persis seperti apa yang diwawancarai (Channel Seven) yang menceritakan waktu Corby di airport, saat dikunjungi Mercedes," ucapnya.

Isi dalam wawancara yang dipandu oleh Mike Willesee itu menggambarkan saat wanita yang dijuluki Ratu Marijuana itu bebas dari kawalan ketat Lapas Kerobokan memasuki sebuah mobil khusus menuju sebuah vila mewah di Seminyak, Kuta.

Video dokumentasi yang ditayangkan dalam "Channel 7 Sunday Night program" itu juga memunculkan sosok Corby yang disambut hangat keluarganya.

Mercedes Corby, yang menjadi nara sumber utama itu masih mempertanyakan asal muasal marijuana di dalam tas Corby.

Dalam rekaman berdurasi 11 menit tersebut, ia juga masih mempertanyakan sejumlah barang bukti yang menunjukkan barang haram itu dibawa oleh adiknya saat di Bandara Ngurah Rai. "Kami mencoba mencari bukti dan informasi tentang gambar di bandara, tidak ada. Kami minta sidik jari, tidak ada. Tes marijuana dan X-ray, tidak ada," ucapnya.

Mercedes juga meyakini barang haram itu tidak dibawa oleh Corby, namun dimasukkan oleh seseorang saat adiknya transit di sebuah bandara di Sydney.

Keyakinannya muncul terkait laporan bea cukai tentang investigasi rahasia terhadap petugas penanganan bagasi dan menyebutkan adanya pergerakan marijuana pada jam dan waktu yang sama saat adiknya transit di Sydney menuju Bali. "Saya tak tahu ada yang menaruhnya di tas tetapi saya yakin seseorang yang bekerja di bandara melakukan itu menaruh di tas (milik Corby),"  katanya. (AFP/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home