Loading...
DUNIA
Penulis: Martha Lusiana 13:38 WIB | Minggu, 05 Juli 2015

Inggris Bangun Tugu Peringatan Korban Tunisia

Wisatawan asing memberikan karangan bunga untuk menghormati korban serangan bersenjata di pantai Sousse di Tunisia, Jumat (26/6). (Foto: cnn.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Inggris akan membangun tugu untuk memeringati korban meninggal akibat serangan bersenjata di pantai Tunisia pekan lalu. Kabar tersebut diumumkan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, seperti dilansir kantor berita AFP, Minggu (5/7).

“Mereka yang meninggal di Tunisia pekan lalu merupakan korban tak berdosa atas kekejaman brutal dari teroris,” ujar Cameron.

“Wajar kalau kita menandai dan memperingati mereka serta korban lainnya yang tewas akibat aksi terorisme di luar negeri. Kita juga mendukung orang-orang terkasih yang ditinggalkan dengan cara yang bisa kita lakukan,” kata dia menambahkan.

Adapaun lokasi dan desain tugu peringatan tersebut akan diputuskan dalam beberapa bulan mendatang, ujar perwakilan parlemen di Kementerian Luar Negeri Inggris, Tobias Ellwood, yang turut kehilangan saudaranya, Jonathan, dalam serangan bom Bali pada 2002 silam.

Tugu peringatan itu kabarnya akan didanai oleh uang denda bank yang dipungut Financial Conduct Authority.

Sementara Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi, hari Sabtu (4/7), mengumumkan status darurat pascaserangan teror itu yang membunuh 38 turis asing.

Status darurat sebelumnya yang memberikan kewenang khusus kepada polisi dan militer dan sudah diberlakukan sejak diktator Zine El Abidine Ben Ali terguling dalam revolusi 2011, dicabut pada Maret 2014.

Tunisia menghadapi lonjakan kekerasan ekstremis sejak revolusi tersebut dan telah menewaskan puluhan polisi dan tentara.

Serangan teror pantai pada 26 Juni merupakan serangan terburuk kedua terhadap sejumlah turis dalam tiga bulan terakhir, pascainsiden penembakan di museum nasional di Tunis yang menewaskan 22 orang.

Pada Jumat, Perdana Menteri Habib Essid mengakui bahwa polisi terlalu lambat merespons serangan pria bersenjata pekan lalu di pantai wisata Port El Kantaoui dekat Sousse.

“Waktu respons – inilah masalahnya,” kata Essid kepada BBC dalam sebuah wawancara. Polisi sudah “terhalang di semua tempat,” tambahnya.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home