Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Bayu Probo 09:16 WIB | Selasa, 10 Juni 2014

Inggris Siap Hadapi Trik-trik Kotor di Piala Dunia

Tim nasional Inggris, mencoba mengukir kejayaan seperti 48 tahun silam, 1966. (Foto: thefa.com)

RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM – Pertandingan-pertandingan yang dimainkan Inggris sebagai persiapan untuk Piala Dunia memberi pelajaran-pelajaran berharga perihal menangani permainan agresif gaya Amerika Selatan saat turnamen di Brasil dimulai, kata pelatih Roy Hodgson.

Inggris mengalahkan Peru di London, bermain imbang 2-2 dengan Ekuador pada pekan lalu, dan imbang 0-0 dengan Honduras pada Sabtu (7/6), ketika kapten Steven Gerrard menyebut tekel-tekel kubu Honduras sebagai hal yang “mengerikan”.

Dua pertandingan menghasilkan tiga kartu merah di mana Raheem Sterling diusir keluar lapangan saat melawan Ekuador karena pelanggaran kerasnya terhadap Antonio Valencia, yang mendapat kartu merah karena reaksinya. Pemain Honduras Brayan Beckeles diusir keluar lapangan setelah mendapatkan dua kartu kuning, termasuk satu kartu kuning karena tangannya terlihat menyambar wajah Leighton Baines.

Hodgson mengatakan ia gembira melihat cara kubu Inggris mengatasi hal-hal seperti itu.

Inggris menghadapi tiga tim yang mengandalkan fisik yakni juara Piala Amerika Uruguay, Italia, dan Kosta Rika, yang pernah mendapat kecaman atas gaya permainan mereka di pertandingan persahabatan melawan Irlandia, di mana Kevin Doyle memerlukan beberapa jahitan di kepalanya.

Inggris membuka perjalanan mereka dengan menghadapi Italia di Manaus pada Sabtu.

“Ide mengenai bermain melawan Peru, Ekuador, dan Honduras adalah untuk memperlihatkan kami sesuatu yang sangat berbeda,” kata Hodgson kepada media Inggris.

“Seandainya kami bermain melawan Swedia atau Norwegia kami akan tahu persis apa yang akan kami hadapi, bagaimana cara tim bermain dan bagaimana sikap mereka.”

“Budaya di negara-negara itu berbeda dan kami perlu sedikit mencicipinya dan, tentu saja, saya sangat senang dengan cara para pemain menjaga disiplin mereka, sekaligus menjaga kondisi mereka.”

“Terkadang pertandingan-pertandingan ini dapat membuat frustrasi dan menjadikan orang-orang melakukan hal-hal bodoh, dan Anda berakhir dengan kehilangan salah satunya.”

“Para pemain menjaga ketenangan mereka dengan sangat baik,” kata Hodgson, yang akan menjalani Piala Dunia keduanya setelah melatih Swiss pada edisi 1994.

Rekan setim Gerrard di Liverpool Glen Johnson mengatakan bahwa jika lawan-lawan mereka di fase grup memperhatikan pertandingan-pertandingan persahabatan yang dimainkan “Tim Tiga Singa,” maka mereka bisa mendapati bahwa semua usaha untuk memprovokasi akan berakhir sia-sia.

“Saya pikir kami telah membuktikan bahwa kami tidak akan terpancing,” kata Hodgson, yang menyoroti pertandingan melawan Honduras.

“Terdapat saat ketika (Emilio) Izaguirre menendang bola ke arah Studge (Daniel Sturridge) ketika ia terbaring di tanah lima detik setelah peluit berbunyi.”

“Itulah saat ketika Anda mungkin bereaksi, namun ia tidak melakukannya. Ia tetap tenang dan memperlihatkan bahwa kami tidak akan bereaksi terhadap hal-hal seperti itu. Kami akan melakukannya juga di Brasil, maka ini adalah latihan yang berguna. Kami sekarang sudah siap,” tutur Johnson. (AFP)

Berita Terkait Tim Inggris

Piala Dunia 2014: Inggris Tanpa Prestasi Sejak 1966
Si Plontos Howard Webb Mewakili Wasit Inggris di Piala Dunia 2014


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home