Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 14:12 WIB | Selasa, 12 Mei 2015

‎Ini Kekonyolan Jakarta menurut Kacamata Gubernur DKI

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama saat dicegat para pemburu berita, Selasa (12/5) di Balai Kota Jakarta. (Foto: Francisca CR)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Banyak kekonyolan yang terjadi di Ibu Kota menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, baik dari sisi struktural maupun kebijakannya. Ia menilai kekonyolan ini tak lepas dari kepentingan oknum pejabat kerah putih yang gemar mengotak-atik kebijakan demi tercapainya kepuasan pribadi atau kelompok.

Poin yang dinilai konyol menurut Ahok, salah satunya adalah perihal sampah. Mantan Bupati Belitung Timur ini merasa aneh sebab DKI harus menyewa lahan untuk tempat pembuangan sampah senilai miliaran rupiah per tahun sementara lahan tersebut milik Pemprov DKI.

Selain itu, Pemprov DKI juga harus mengeluarkan anggaran khusus kurang lebih senilai Rp 400 miliar per tahun untuk menyewa truk sampah. Padahal menurutnya dengan besaran anggaran tersebut, DKI sudah bisa melakukan pembelian truk sekurang-kurangnya 800 truk.

“Bukan cuma sewa truk sampah, sampai sekarang kami bayar tanah di tanah kami sendiri bayar. Lucu kan? Lebih gila lagi, ngangkut sampah dari sungai buang ke samping bayar. Bayarnya ratusan miliar juga,” ujar Ahok.

Pada 2013 lalu, Ahok kembali mengungkit ada oknum yang memainkan pengadaan truk sampah. Truk sampah, dijelaskan Ahok telah dianggarkan dalam APBD, namun tiba-tiba barang tersebut ‘hilang’.

Kini, Ahok mengatakan manajemen pengolelolaan sampah harus lebih dioptimalkan. Apalagi, sampah adalah masalah paling vital bagi Jakarta.  

“Dulu seluruh Jakarta sungainya penuh sampah, lalu 2013 kita kirim alat berat sendiri untuk bersihin, kerjain sendiri, sekarang hampir semua sungai tidak ada tumpuk sampah lagi, kalau sampah masih melayang-layang dikit karena siang orang buang lagi, tapi secara prinsip, sungai-sungai kita bersih sekarang,” ujar Ahok.

Butuh langkah dan aksi nyata untuk membersihkan Jakarta dari sampah menurut DKI 1 ini kendati berbagai persoalan birokrasi seringkali dihadapi. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home