Loading...
EKONOMI
Penulis: Bob H. Simbolon 10:46 WIB | Senin, 14 Maret 2016

Investor Australia akan Investasi Rp 125 Miliar di Danau Toba

Pejabat Promosi Investasi IIPC Sydney Sri Moertiningroem (dua dari kiri) dalam suatu kegiatan fashion show untuk mempromosikan ekonomi kreatif Indonesia di Sydney, Australia beberapa waktu lalu (Foto. Humas BKPM)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Investor asal Australia akan mengalokasikan dana sebesar Rp 125 miliar untuk berinvestasi di pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, mengapresiasi kantor perwakilan BKPM di Australia karena berhasil mengajak investor dalam mengembangkan pariwisata di Danau Toba apalagi pemerintah saat ini fokus melakukan pembangunan pariwisata di Indonesia. 

“Ini menunjukkan diversifikasi sektor investasi dari Australia," ujarnya dalam keterangan resminya kepada media, Minggu (13/3).  

Dia menjelaskan, investor Australia lagi menjajaki peluang investasi di sektor pariwisata yang terintegrasi dengan properti. Selain Danau Toba, investor juga melihat peluang wisata di pinggir pantai Provinsi Lampung. 

“Kawasan Danau Toba saat ini menjadi perhatian asal mancanegara sebagai alternatif lokasi proyek.  Mereka melihat dan mencoba memanfaatkan peluang ini,” lanjutnya,

Dia juga menambahkan bahwa rencana investasi perusahaan adalah membangun perumahan, vila, marina, lapangan golf dan resort yang terintegrasi. 

“Adapun luas lahan yang dibutuhkan di masing-masing wilayah adalah minimal 10 hektar, dengan perkiraan nilai investasi sebesar US$ 10 Juta,” ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri mengunjugi kawasan Danau Toba untuk melihat pengembangan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata prioritas. 

Danau Toba adalah salah satu dari ‎10 destinasi wisata prioritas selain Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai dan Tanjung Kelayang. 

Sementara itu, Pejabat Promosi Investasi Kantor Perwakilan BKPM (IIPC) di Sydney, Sri Moertiningroem, mengatakan investor asal Australia sudah berpindah tren yang dulunya melakukan investasi di sektor sumber daya alam sekarang ini para investor sangat berminat berinvestasi di sektor pariwisata.

“Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu bidang usaha yang dinilai prospektif dengan melihat keseriusan pemerintah mengembangkan investasi di bidang usaha tersebut. Ini yang coba kami tuangkan dalam bentuk promosi investasi yang lebih efektif di dua bidang usaha tersebut,” imbuhnya.

Dari data BKPM tahun 2015, realisasi investasi Australia berada di peringkat 12 sebesar US$ 167 juta terdiri atas 443 proyek. Sementara dalam posisi sejak periode 2010-2015, tercatat  investasi yang masuk ke Indonesia dari Australia sebesar US$ 2,07 miliar.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home