Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 11:01 WIB | Minggu, 02 Oktober 2016

Israel Setujui Pembangunan 98 Rumah Yahudi di Tepi Barat

Sebuah derek terlihat di samping permukiman Yahudi dekat Yerusalem. Oleh Israel wilayah ini dikenal sebagai Israel Har Homa dan warga Palestina menyebutnya sebagai daerah Jabal Abu Ghneim. (Foto: alarabiya.net/Reuters)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Israel menyetujui pembangunan 98 rumah warga Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat dan sebuah kawasan industri dekat ibu kota Palestina, Ramallah, kata badan pemantau Peace Now pada Sabtu (1/10).

"Saat para pemimpin dunia berkumpul untuk memperingati (mantan presiden Israel) Shimon Peres dan jalannya untuk mewujudkan perdamaian, pemerintah Israel menciptakan satu hambatan lain untuk solusi dua negara dengan mendirikan permukiman baru (Yahudi Israel) di jantung wilayah pendudukan Tepi Barat," kata Peace Now.

Peres (93) wafat pada Rabu dan dimakamkan pada Jumat dalam sebuah upacara di Yerusalem yang dihadiri banyak pemimpin dunia termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang mencoba untuk menengahi pembicaraan damai Israel-Palestina.

Juru bicara Peace Now Hagit Ofran mengatakan kepada AFP bahwa militer Israel menyetujui dua proyek permukiman Yahudi pada Rabu setelah mendapatkan lampu hijau dari Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman.

“Keputusan pemerintah untuk memberikan penghargaan bagi pemukim Yahudi yang merampas tanah pribadi warga Palestina akan membuat para warga Israel yang taat hukum menanggung konsekuensi politik,” menurut pernyataan itu.

Permukiman Yahudi Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.

Permukiman Yahudi Israel juga dianggap sebagai hambatan utama upaya perdamaian karena itu dibangun di atas lahan yang dipandang warga Palestina sebagai bagian dari negara masa depan mereka.

Peace Now mengatakan kawasan industri dekat Ramallah "bisa dianggap sebagai bentuk lain dari permukiman karena pemerintah Israel akan mendorong investor untuk membangun pabrik-pabrik mereka di daerah ini".(AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home