Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:14 WIB | Rabu, 23 Maret 2016

Israel Tangkap 1.200 Pekerja Palestina dan 150 Pengusaha

Pekerja Palestina menunggu untuk melintasi pos p[emeriksaan untuk bekerja di Israel di perbatasan kota di bagian Tepi Barat dan Bethlehem. (Foto: dari Al Arabiya)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Polisi Israel mengatakan pada hari Selasa (22/3) bahwa mereka telah menangkap 1.200 pekerja Palestina tanpa izin. Sementara itu, terkait kemerdekaan Palestina, Perdana menteri Benyamin Netanyahu bersedia memulai pembicaraan solusi dua negara.

Penangkapan terhadap pekerja yang dinilai ilegal itu merupakan rangkaian tindakan keras untuk memadamkan gelombang kekerasan yang sudah berlangsung dalam lima bulan terakhir.

Para pekerja yang dinilai tidak sah (tanpa izin) ditahan bersama 150 pengusaha selama dua pekan terakhir, kata pernyataan polisi, seperti dikutip AFP.

Pada Senin (14/23), parlemen Israel menyetujui undang-undang baru yang keras untuk mencegah masuknya pekerja Palestina. Ini sebagai bagian dari tindakan yang bertujuan mengatasi lonjakan serangan terhadap Israel.

UU itu antara lain menyebutkan bahwa majikan Israel yang memasukkan pekerja Palestina ke Israel tanpa izin sulit bisa dipenjara beberapa tahun.

Solusi Dua Negara

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan dia siap untuk memulai pembicaraan  tanpa prasyarat dan segera untuk solusi dua-negara bersama Palestina. Namun dia menegaskan bahwa rekannya, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas,  tidak demikian.

Netanyahu mengatakan dalam konferensi American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) melalui satelit dari Yerusalem pada hari Selasa (22/3) waktu AS.

Netanyahu juga meminta Amerika Serikat terus menolak langkah resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung negara Palestina.

"Resolusi Dewan Keamanan untuk menekan Israel akan lebih mengeraskan posisi Palestina dan ... benar-benar bisa membunuh peluang perdamaian...," katanya, seperti dikutip Reuters.

Komentar Netanyahu kembali fokus kebijakan politik partisan ketika calon presiden dari Partai Republik di AS, Donald Trump,  mengecam Presiden Barack Obama, dari Partai Demokrat, terkait kebijakan Israel-Palestina.

"Perdamaian tidak akan datang melalui resolusi Dewan Keamanan PBB, tetapi melalui negosiasi langsung antara para pihak. Formula terbaik untuk mencapai perdamaian tetap oleh dua negara untuk dua bangsa di mana negara Palestina tanpa militer akhirnya mengakui negara Yahudi," kata Netanyahu.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home