Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:32 WIB | Kamis, 04 Agustus 2016

ITD Unair, Pusat Unggulan Bidang Kesehatan dan Obat

Ilustrasi: ITD Unair jadi pusat unggulan Iptek, Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan dan Obat. (Foto: unair.ac.id)

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) kembali mendapatkan penghargaan dari Dirjen Kelembagaan Iptek Dikti, pada tahun 2016 ini. Lembaga riset di bidang penyakit tropik infeksi Unair tersebut meraih penghargaan pertamanya sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) pada tahun 2012.

Yang membedakan kali ini, PUI-Perguruan Tinggi (PUI-PT) dengan ciri khas perguruan tingginya, dibagi menjadi Orientasi Produk (OP) dan Orientasi Sains (OS).

“Pada 2016 ini Kemenristekditi mengumpulkan PUI yang berasal dari perguruan tinggi dan memisahkan orientasinya, menjadi pusat unggulan Iptek orientasi produk yang disebut PUI-PTOP, dan kemudian ada pusat Iptek yang berorientasi Sains yang disingkat PUI-PTOS,” kata Prof Inge Lusida dr PhD, seperti yang dilansir situs unair.ac.id.

“Proses perpindahan tersebut, tidak terjadi begitu saja, namun melalui seleksi bertahap yang cukup ketat. Akhirnya dikategorikan menjadi 3 grup berdasarkan kualitas kemampuannya,” katanya.

Ketua ITD Unair tersebut mengatakan, kategori yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti itu disesuaikan dengan kelayakan PUI dari suatu perguruan tinggi. Target kinerja bagi PUI dibenahi hingga akhirnya layak sebagai sebuah lembaga perguruan tinggi dengan status Pusat Unggulan.

Prof Inge mengatakan, proses seleksi tersebut tidak mudah. Pasalnya ada beberapa tahap yang harus dilalui untuk dapat ditetapkan sebagai PUI-PT.

“Jadi tahun ini pesertanya masih dibatasi dulu, berdasarkan tahun sebelumnya yang sudah ditetapkan sebagai pusat unggulan, dan ditambah beberapa perguruan tinggi yang dianggap layak untuk berkompetisi menjadi pusat unggulan. Perlu ditekankan ini bukan begitu saja, tetapi melalui seleksi,” kata guru besar bidang Mikrobiologi Klinik FK Unair tersebut.

Mengenai tahap seleksi tersebut, Dr drh Eduardus Bimo Aksono MKes bersama Dr Ahmad Fuad Hafid Apt, yang ikut terlibat dalam pengisian borang assessment dan pembuatan proposal PUI-ITD Unair menambahkan, ada tiga tahap dalam penentuan PUI-PT. Tahap pertama, seluruh Universitas yang diundang mengisi borang assesment dan melaporkan capaian target kinerjanya padatahun 2015 untuk dinilai.

“Lalu tahap kedua, mereka diundang untuk melakukan presentasi proposal tahun 2016.Tahap pertama dan kedua itu sudah ada yang gugur, terus kemudian yang tidak gugur ini dikategorikan menjadi 3 cluster (kelompok, Red)), dimana ITD-Unair termasuk dalam cluster 1. Pada tahap ketiga, diundang untuk membuat proposal kegiatan tahun 2016. Tahap ini sangat menentukan jumlah besar dana yang akan diberikan,” kata Sekretaris Pusat Informasi dan Humas Unair tersebut.

Seraya mengamini penjelasan Bimo, Prof Inge menambahkan, dalam tahap pengajuan proposal, target kinerja yang diajukan harus mencakup tiga tahun.“Nah, ini arahnya semacam pembinaan menuju ke STP (Science Technology Park, Red),” katanya.

Dengan ditetapkannya ITD Unair sebagai Pusat Unggulan di bidang kesehatan dan obat  baru-baru ini, Prof Inge berharap, agar support dana yang diberikan dapat menunjang perkembangannya, sehingga ITD Unair memang layak diberikan predikat unggul dalam skala nasional maupun internasional.

“Ini penghargaan yang bergengsi, dengan demikian kita dapat dikenal oleh internasional dan nasional, support dana yang diberikan juga akan menunjang perkembangan kita didalam penelitian guna menghasilkan berbagai produk atau pun publikasi internasional.,” katanya.

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home