Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 18:22 WIB | Senin, 09 Februari 2015

Jakarta Banyak Masalah Ahok Prioritaskan Birokrat

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi (kiri) berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) saat mengadakan pertemuan di Kantor Balaikota DKI Jakarta, Selasa (3/2). Pertemuan itu membahas sistem penggajian PNS terkait tunjangan kinerja daerah (TKD) dimana PNS akan dinilai berdasarkan prestasi dan diberi poin. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Jakarta tengah dilanda berbagai permasalahan yang cukup kompleks, seperti banjir, sampah, transportasi, rencana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang dikembalikan oleh Kementerian Dalam Negeri, persoalan oknum pegawai yang korupsi, dan berbagai persoalan lainnya. 

Dari berbagai permasalahan yang melanda, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama punya prioritasnya sendiri. 

"Saat diwawancara salah satu media dari Tiongkok saya mengatakan prioritas utama saya adalah birokrat," kata pria yang akrab disapa Ahok itu saat menghadiri acara Pengukuhan Dewan Pengurus Korpri Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Masa Bakti 2015 - 2020 di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Senin (9/2) sore.

Ahok ingin birokrat yang dalam hal ini adalah Korpri betul-betul menanamkan rasa cinta negara dan cinta rakyat. Salah satu implementasi dari prioritasnya adalah diberlakukannya PTSP atau Pusat Terpadu Satu Pintu. Melalui PTSP, Ahok yakin rakyat akan lebih mudah mengakses layanan-layanan publik. 

"Yang dibutuhkan rakyat DKI itu PTSP. Kita harus seperti calo biar kita yang pusing. Kalau ini bisa jalan, orang jakarta senang," ujar Ahok. 

Ahok menjelaskan pegawai negeri sipil (PNS) di DKI Jakarta harus memiliki jiwa profesionalisme yang tinggi, antikorupsi, dan dapat melayani masyarakat dengan baik. 

Untuk itu Ahok menaikkan gaji PNS dengan sistem tunjangan kerja daerah (TKD) statis dan dinamis. Menurutnya dengan gaji dan tunjangan yang besar, setidaknya tiga kebutuhan pegawai, yakni perut, pikiran, dan dompet akan terpenuhi sehingga tidak ada lagi pikiran untuk melakukan tindak korupsi. 

Dalam nasihatnya, Ahok menjelaskan jika manusia terus-menerus meminta uang, maka suatu saat ia tidak akan dihargai. 

"Lebih baik duit sedikit tapi dihargai karena jasa dan pertolongan kita. Saya bantu pengusaha nggak pernah minta duit. Jadi hanya seperti nanem jasa," katanya. 

"Saya yakin kita mampu. DKI nantinya akan menjadi show case atau model untuk transformasi PNS di seluruh indonesia," Ahok menambahkan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home