Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 16:47 WIB | Senin, 09 Februari 2015

Pengamat: Pemda DKI Perlu Perbaiki Saluran Air

Ilustrasi - Kurang baiknya drainase di Jakarta menyebabkan air dari saluran dengan mudahnya meluap ke jalan saat terjadinya hujan. (Foto: beritajakarta.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM  - Pemerintah DKI Jakarta, perlu memperbaiki seluruh saluran air baik mikro, meso maupun makro terlebih dahulu, untuk mencegah banjir di Ibu Kota karena hujan pada hari Senin (9/2) telah menimbulkan genangan diberbagai lokasi.

"Pemerintah harus memiliki peta jaringan saluran air, dan merevitalisasi saluran air makro menjadi berdiameter limameter, saluran air meso berdiameter tiga meter, dan saluran air mikro berdiameter satu meter," kata pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga di Jakarta, Senin (9/2).

Nirwono Joga mengatakan, saluran air tersebut harus terhubung baik, bebas sampah, limbah, serta ada penataan jaringan pipa dan kabel utilitas, sehingga tidak ada lagi pembongkaran trotoar untuk pemasangan kabel tersebut.

Bantaran kali juga harus terbebas dari bangunan, bantaran tidak ditanggul oleh beton tetapi dengan penutup tanah dan pepohonan, kemudian warga yang tinggal di sekitar bantaran direlokasi ke rusunawa.

Normalisasi 13 sungai utama dan sub sungai, 44 waduk serta 14 situ di Jakarta juga perlu dilakukan, sungai tersebut harus diperlebar dan dikeruk lebih dalam.

"Pengerukan sungai utama dari 20-30 meter menjadi 50 meter, sehingga kapasitas dan daya tampung sungai dapat ditingkatkan," kata dia.

Lalu, bantaran kali dikeruk dari lima-tujuh meter menjadi 20-25 meter, dan waduk serta situ perlu dikeruk dari kedalaman 2-3 meter menjadi lima-10 meter.

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh Pemda DKI Jakarta adalah, memperluas ruang terbuka hijau yang hanya sekitar 9,8 persen menjadi 30 persen.

"Dengan membangun jalur hijau di sepanjang tepi sungai, tepi rel kereta api, kolong jembatan jalan atau jembatan layang, membangun taman-taman baru berupa taman lingkungan, taman kota, taman pemakaman umum, hutan kota dan kebun raya akan mengoptimalkan resapan air," kata Joga.

Lanjutnya, pemerintah juga harus melakukan audit bangunan dan lingkungan terutama di pusat kota.

"Hampir 90 persen kavling bangunan di kawasan segi tiga emas di Jakarta lahannya diperkeras, sehingga semua air hujan dibuang ke saluran air kota dan jalan raya di depannya," kata dia.

Menurut dia, pemerintah daerah sudah mengetahui langkah-langkah untuk mengatasi banjir tersebut tapi tidak pernah dilakukan secara tuntas.(Ant)

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home