Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 16:18 WIB | Selasa, 19 Mei 2015

Jakarta Punya 13 Sungai Besar tapi Kurang Air Baku

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama didampingi Kepala Dinas Tata Air Agus Priyono, Selasa (19/5) secara resmi menekan tombol pengoperasian penerapan teknologi berbasis "Moving Bed Bio-film Reactor" (MBBR) oleh PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), Selasa (19/5). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Keprihatinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama soal kurangnya air baku di Jakarta diungkapkan di depan pihak PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), operator penyediaan dan pelayanan air bersih wilayah barat DKI Jakarta.

Mantan politikus Gerindra yang akrab disapa Ahok ini menyayangkan Jakarta memiliki 13 sungai besar, namun airnya tidak bisa dimanfaatkan untuk aktivitas harian seperti mandi, cuci, minum, dan masak.

“Lucu Jakarta itu, kalau hujan ketakutan kiriman air sementara kita nggak punya air bagus untuk PAM. Saya dulu bersama Pak Jokowi sadar air baku kurang. Pak Jokowi waktu baru masuk dengan saya menemukan persoalan air baku kurang. Waktu itu kita selalu berkata masa Jakarta ada 13 sungai begitu besar, airnya terus mengalir kok nggak bisa dimanfaatkan. Airnya susah dimanfaatkan karena banyak BAB,” ujar Ahok di Gedung Palyja, Penjaringan, Tanah Abang, Selasa (19/5).

Namun demikian, perlahan kekhawatirannya terjawab dengan inovasi yang diusung Palyja, yakni diresmikannya pengoperasian penerapan teknologi berbasis "Moving Bed Bio-film Reactor" (MBBR).

Teknologi ini menguraikan kadar polutan dalam air seperti Amoniak sehingga air yang semula kotor dan sangat tercemar menjadi layak untuk diminum dan menjadi air baku yang layak digunakan untuk MCK.

Begitu juga dengan operator PAM lain, PT Aetra Air Jakarta juga tengah mengolah air yang berlumpur dari sungai-sungai besar di Jakarta menjadi air yang siap digunakan untuk beraktivitas.

“Sebenernya kemarin saya juga ke Aetras. Aetra juga menarik ada sungai yang tidak banyak bakteri tapi banyak lumpur makanya dia bangun yang sistem pengolahan lumpur,” ujar Ahok.

Ia berharap, teknologi yang diusung oleh kedua operator ini dapat diekspansi. Pemprov DKI pun bersedia mengucurkan dana untuk pengolahan air bersih.

Adapun 13 sungai besar yang aliran airnya berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi air baku ialah Kali Mookervaart, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, Kali Grogol, Kali Baru Barat, Kali Ciliwung, Kali Baru Timur, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home