Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:33 WIB | Senin, 21 Maret 2016

Jalan Raya Bandung-Garut Terendam Banjir

Ilustrasi: banjir di Kabupaten Purworejo, 23/12/2013. (Foto: Dok satuharapan.com/Pendeta Sudibyo)

BANDUNG, SATUHARAPAN.COM – Banjir yang terjadi pada Minggu (20/3) malam menimbulkan genangan air di beberapa titik, seperti kawasan Kahatex dan Jarum Super, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, atau jalur Cileunyi menuju Cicalengka.

Banjir juga terjadi di beberapa titik di jalur Cicalengka menuju Cileunyi, Kabupaten Bandung, sehingga memperlambat laju kendaraan di jalur tersebut.

Banjir tersebut dikeluhkan sejumlah pengendara roda empat dan sepeda motor yang hendak pergi ke kantor untuk bekerja.

Pengemudi Eko mengaku terjebak macet akibat banjir kurang lebih 30 menit.

"Sebelum kawasan industri Jarum Super, tepatnya Warung Cina, sampai ujung banjir, kurang lebih setengah jam," katanya, seperti yang diberitakan Antara.

Pengendara sepeda motor Bilal mengeluhkan hal yang sama, terkait dengan banjir yang menggenangi badan jalan raya Cicalengka-Cileunyi.

Banjir dengan ketinggian kurang lebih 60 cm itu, kata dia, membuat laju kendaraan lambat sehingga terjadi kemacetan di awal melintasi titik banjir.

"Dari Cicalengka sampai bisa lewati banjir kurang dari sejam, lumayan lama," kata Bilal.

Langganan banjir di kawasan industri itu bertahun-tahun setiap musim hujan, dan tidak ada penyelesaiannya.

"Banjir ini tidak tahu kenapa belum terselesaikan juga, akhirnya masalah banjir ini menjadi dianggap biasa," kata Sopian, sopir angkutan kota jurusan Cileunyi-Cicalengka.

Persoalan banjir ini, sudah lama dan belum ada solusinya, sejumlah masyarakat dan pengguna Jalan Raya Bandung-Garut dan Jalan Raya Garut-Bandung menginginkan pemerintah segera menuntaskan permasalahan banjir di wilayah PT Kahatex, yang selalu terjadi setiap musim penghujan tiba.

Akibat banjir, kondisi arus lalu lintas di jalan provinsi tersebut sering mengalami kemacetan yang cukup parah setiap turun hujan.

"Banjir ini sudah bertahun-tahun. Nggak pernah ada solusinya. Tiap hujan, pasti banjir. Yang rugi kami, para pekerja dan pengguna jalan," kata Dawan (50), warga Desa Sindang Pakuon, Kecamatan Cimanggung, Jumat (18/3) di lokasi banjir, seperti dikutip dari jabar.tribunnews.com.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home