Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 19:18 WIB | Minggu, 01 Maret 2020

Jawa Tengah Siapkan SMA/SMK Inklusi

Ilustrasi. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memimpin Rapat Koordinasi "Penanggulangan Dampak Virus Corona terhadap Perekonomian Jawa Tengah". (Foto: Antara/Humas Pemprov Jawa Tengah)

SEMARANG, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan sekolah umum tingkat SMA dan SMK negeri menjadi sekolah inklusi, yang bisa menerima anak didik berkebutuhan khusus.

“Saya sedikit memaksa, sambil paralel kita menyiapkan dukungan agar sekolah bisa inklusi. Saat ini sudah mulai disiapkan, kepala dinas pendidikan sudah saya perintahkan mengkaji, kalau bisa tahun depan sudah dimulai pemenuhan kekurangan sarana-prasarananya,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Minggu (1/3).

Ganjar mengungkapkan, persiapan sekolah-sekolah yang mengadaptasi pendidikan inklusif tersebut berkaca dari kasus perundungan siswi SMP di Kabupaten Purworejo, yang korban merupakan anak berkebutuhan khusus.

Kendati demikian, orang nomor satu di Pemprov Jateng itu mengakui banyak yang harus disiapkan untuk menuju sekolah inklusi, di antaranya menyediakan guru pendamping bagi siswa berkebutuhan khusus juga sarana dan prasarana.

“Yang tidak kalah penting adalah formula kebijakan yang benar-benar matang,” katanya.

Terkait dengan rencana tersebut, Ganjar sudah menanyai kesiapan sekolah-sekolah yang kewenangannya berada di bawah Pemprov Jateng. Hasilnya baru sebagian yang siap melaksanakannya.

Selain mempersiapkan SMA dan SMK menjadi sekolah inklusi, Pemprov juga terus berupaya meningkatkan kualitas SLB negeri di Jateng.

Kepala Sekolah SMK Negeri Jateng di Semarang Sriyono mengaku siap menjalankan sekolah inklusi. Bahkan dua tahun terakhir sekolahnya sudah mendidik dua siswa tunarungu.

“Menjadi sekolah inklusi memang sulit, kami butuh pendamping yang bisa menerjemahkan secara langsung dialog guru dan siswa berkebutuhan khusus dan selama ini kami tidak ada guru pendamping yang khusus. Penerjemahnya ya teman sebaya yang membantu menerjemahkan sekaligus menjadi guru kedua untuk siswa kami yang tunarungu,” katanya. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home