Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 19:46 WIB | Minggu, 10 Juli 2022

Jerman Akui Pembantaian Komunitas Yazidi Irak oleh ISIS sebagai Genosida

Foto diambil pada 12 September 2019 menunjukkan foto-foto orang Yazidi yang dibunuh pada tahun 2014 oleh militan ISIS ditemukan di sebuah ruangan kecil di kuil Lalish di Irak utara. (Foto: dok. AP)

BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Majelis rendah parlemen Jerman pada hari Kamis (7/7) merekomendasikan agar anggota parlemen Jerman mengakui sebagai "genosida" atas pembantaian komunitas Yazidi yang berbahasa Kurdi tahun 2014 oleh kelompok teroris ISIS di Irak, mengikuti petunjuk penyelidik PBB.

“Pengakuan genosida merupakan langkah penting untuk mengatasi trauma bagi komunitas Yazidi,” kata anggota parlemen Partai Hijau, Max Lucks, menyoroti situasi genting yang dihadapi oleh para penyintas yang masih tinggal di Irak. “Kehidupan yang aman, damai… harus menjadi ambisi kami untuk komunitas Yazidi,” katanya.

Bundestag, atau majelis rendah parlemen, pada hari Kamis menyetujui petisi yang meminta pengakuan ini, tetapi masih perlu mengadakan pemungutan suara terakhir dalam sesi pleno untuk menyelesaikan proses pengakuan.

Jerman, rumah bagi diaspora Yazidi yang besar, adalah salah satu dari sedikit negara yang telah mengambil tindakan hukum terhadap ISIS.

November lalu, pengadilan Jerman memvonis seorang ekstremis Irak melakukan genosida terhadap minoritas Yazidi, yang pertama di dunia yang dipuji oleh peraih Nobel Perdamaian, Nadia Murad, sebagai “kemenangan” dalam perjuangan untuk pengakuan pelanggaran yang dilakukan oleh ISIS.

Minoritas Yazidi telah dianiaya secara khusus oleh organisasi teroris, yang memaksa para perempuan menjadi budak seksual dan membunuh ratusan pria.

Sebuah tim investigasi khusus PBB mengumumkan pada Mei 2021 bahwa mereka telah mengumpulkan “bukti yang jelas dan meyakinkan” bahwa para ekstremis telah melakukan genosida terhadap Yazidi. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home