Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 08:13 WIB | Jumat, 22 November 2013

JK: Minat Donor Darah Warga Sulut, Terendah

Jusuf Kalla. (Foto: Dedy Istanto)

MANADO, SATUHARAPAN.COM – “Sulut termasuk yang terendah di Indonesia dalam hal minat donor darah,” kata Jusuf Kalla. Pada Kamis (21/13) Wakil Presiden RI 2004-2009 Jusuf Kalla meresmikan program “Gerakan 1.000 Donor Darah Sukarela, di Manado Sulawesi Utara.

Hadir juga dalam acara tersebut Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Sinyo Hari Sarundajang, ketua PMI Sulut James Karinda dan ratusan masyarakat dan sukarelawan PMI Sulawesi Utara.

Dalam sambutannya, JK—sapaan akrab Jusuf Kalla, mengapresiasi gerakan ini, dan yakin ini bisa meningkatkan supply darah di Sulut. Saat ini, Sulut termasuk yang terendah di Indonesia dalam hal minat donor darah.

“Masyarakat Sulut terkenal sangat dermawan, pasti kalau mereka sudah mengenal nikmatnya donor darah, Sulut justru akan kelebihan darah” kata JK.

Diketahui, beberapa bulan lalu provinsi ini mengumpulkan sekitar 90 kantong darah per hari, tapi sekarang mencapai 200 kantong lebih. Cadangan dulu hanya untuk 1/2 hari, namun sekarang sudah hampir mendekati empat hari.

Dalam acara tersebut, Gubernur Sulut menyampaikan bahwa dia telah mengeluarkan kebijakan agar pegawai negeri rutin donor darah. Bahkan ini akan menjadi pertimbangan jenjang karier mereka di pemerintahan daerah itu.

“Kartu donor darah akan jadi pertimbangan kenaikan pangkat mereka” kata gubernur disambut tepuk tangan.

Saat ini donor darah di Sulut masih bersifat event. Warga mendonorkan darahnya pada event tertentu, misalnya saat ulang tahun perusahaan atau instansi. Tentang situasi ini, JK mengatakan bahwa dirinya berharap ke depan donor darah akan jadi rutinitas dan lifestyle.

“Orang membutuhkan darah tidak mengenal waktu atau event. Jadi supply-nya harus rutin, harus jadi lifestyle,” kata JK disambut tawa.

Gubernur Sulut sendiri mengapresiasi kerja keras dan keikhlasan JK dalam memajukan PMI dan gerakan sosial di Indonesia pada umumnya. Dulu, kata gubernur, Sulut pernah mengalami krisis darah, namun kini sudah berubah. Berbagai kebijakan untuk mendorong donor nampaknya berhasil.

Setiap bulan, ada 4.000 motor terjual di Sulut, lapor gubernur, sehingga kecelakaan makin sering. Selain itu, kemajuan ekonomi juga memengaruhi gaya hidup, yang berdampak pada tingkat sakit yang membutuhkan darah. Belum lagi berbagai penyakit endemik seperti demam berdarah dan lain-lain.

Lebih lanjut, JK mengatakan tahun depan kebutuhan darah Indonesia akan naik 30%. Ini adalah akibat pertumbuhan ekonomi dan berbagai program pemerintah sehingga masyarakat punya akses ke RS.

“RS butuh darah. Sedangkan, dulu masyarakat ke dukun atau didiamkan di rumah saja, jadi nggak perlu darah,” kata JK.

Mengenai keluhan beberapa pihak tentang harga sekantong darah di Indonesia, JK menjelaskan bahwa Indonesia itu sudah paling murah biaya darahnya. Harga darah di Singapura, kata JK, adalah 1,5 juta rupiah sekantong, di USA setara Rp 3 juta.

“Di Indonesia hanya 260 ribu rupiah perkantong. Darahnya gratis, tetapi kantong darah, penyimpanan dan logistik lainnya lah yang harus diganti,” jelas Ketua PMI ini.

Donor darah itu seperti arisan, kata JK. Sekarang kita donor, lain kali kita atau keluarga kita yang butuh. JK sekaligus mengajak masyarakat untuk menjadikan event donor darah jadi bagian dari perayaan tertentu, misal ulang tahun organisasi, institusi atau perusahaan.

“Kalau acara ulang tahun institusi, donor darahlah yang murah dan bermanfaat. Biaya murah, berpahala, diberi makan, dan semua diurus PMI. Syukur-syukur bisa masuk koran,” kata JK disambut tepuk tangan, “Maka, saya dukung instansi yang merayakan acara dengan donor darah.”

JK juga mengingatkan pentingnya bahwa donor darah tidak saja menyehatkan masyarakat secara fisik, tetapi juga secara sosial.

“Bisa mendekatkan sesama kita dan meningkatkan trust (kepercayaan, red) di masyarakat,” kata JK, “jadi obat sakit fisik dan sakit sosial.”

Dalam kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada mereka yang telah donor 100 kali dan 50 kali. JK mengatakan bahwa pendonor darah 100 kali itu artinya donor rutin selama 30 tahun tanpa henti  sama dengan 35 liter.

“Bayangkan 35 liter dari satu orang untuk sesama luar biasa. Kita diambil sedikit saja sudah kesakitan. Pada 17 Agustus nanti Anda semua akan diundang ke Jakarta untuk menerima pin emas dari presiden. Selamat!” kata JK yang disambut tepuk tangan segenap hadirin. (JKcenter)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home