Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 19:17 WIB | Selasa, 01 Oktober 2013

Jokowi: PD Dharma Jaya Masih dalam Proses Audit

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. (Foto: Kartika Virgianti)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo belum bisa memutuskan nasib Perusahaan Daerah (PD) Dharma Jaya, terkait masalah tidak ada setoran ke kas daerah sejak 2011, sebagaimana dikatakan olehnya pada Senin (1/10), di Balai Kota.

PD. Dharma Jaya merupakan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Pemprov DKI Jakarta di bidang penampungan dan pemotongan hewan, yang berdasarkan rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin (30/9), bisa mendapatkan suntikan dana atau Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) untuk diselamatkan. Bisa juga dengan melakukan penggabungan usaha (merger), misalnya dengan PD. Pasar Jaya, atau bahkan bisa dilikuidasi atau dibubarkan.

“Belum, kalau masih bisa diperbaiki, ya, kita perbaiki. Suntikan modal pun belum tentu diberikan karena memang belum diputuskan. Kita memang masih membutuhkan rekomendasi lainnya dan audit.”

Nama PD. Dharma Jaya yang dinilai Jokowi memiliki kinerja buruk, memang sudah tercantum dari APBD yang sebelumnya. “Kalau tiba-tiba rekomendasinya tidak diteruskan, duitnya darimana, makanya sekarang sedang disiapkan auditnya, hasilnya, ya, nggak tau kapan.”

“Kalau kebiasaan dulu, kan, modal sudah disuntikkan, dihabiskan hanya untuk yang tidak jelas. Kalau sekarang akan disuntikkan, ya, untuk memperkuat kapital (modal), sehingga dia (PD. Dharma Jaya) bisa eksis lagi,”

“Kalau nanti hasil auditnya tidak bagus, ya, ganti. Bisa saya rombak total, bahkan saya bubarkan juga bisa.”

“Perusahaan BUMD rugi bisa karena mismanajemen, bisa karena yang mengelola tidak benar, bisa karena kondisi yang sulit. Ini yang harus dicari tahu. Kalau mismanajemen berarti yang harus diganti manajemennya, kalau yang keliru SDM-nya berarti diganti orang-orangnya,”

Jokowi mengklarifikasi terkait hasil rapat paripurna DPRD RI yang mengatakan nilai total PMP untuk APBD perusahaan ini hanya sekitar maksimal 600 juta rupiah, tapi tiba-tiba muncul nominal terakhirnya 1,3 miliar rupiah, “ini masih dalam proses negosiasi, jadi kita tidak tahu akan cukup atau tidak.”

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home