Jokowi Punya Pesan Politik untuk Alumni UGM
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo mengajak seluruh anggota Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) berkontribusi dalam membangun bangsa.
"KAGAMA diminta untuk membuat atau ikut memikirkan strategi nasional jangka panjang dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum. Kira-kira kalau Indonesia ini 10 tahun sampai 15 tahun lagi akan seperti apa," kata Ketua Umum KAGAMA, Ganjar Pranowo, kepada wartawan usai bersama sejumlah pengurus KAGAMA bertemu Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, hari Kamis (28/4).
Menurut Gubernur Jawa Tengah itu, Jokowi juga berharap KAGAMA berpartisipasi dalam menggaungkan dan melaksanakan semangat reformasi secara total. Jokowi menekankan bila tidak berani melakukan lompatan, Indonesia akan tertinggal dibandingkan dengan negaran lain, sebab persaingan antarnegara sangat ketat.
Reformasi Politik
Bahkan, Jokowi sempat menyinggung tentang pentingnya reformasi politik. Menurut Ganjar, harus terjadi perubahan dari jargon politisi, predikat politisi, menjadi negarawan.
"Agar musuh kita nanti jelas bukan antar kelompok kita sendiri," ujar alumnus Fakultas Hukum UGM itu.
Dia menambahkan, bagi Jokowi, politik harus berorientasi ke rakyat, ke negara bukan kepentingan kelompok dan jangka pendek. Reformasi politik harus menyentuh reformasi dalam rekruitmen politik maupun rekruitmen kepala daerah.
Tidak ketinggalan, kata Ganjar, Jokowi juga menitipkan pesan kepada KAGAMA, agar ikut serta membangun karakter bangsa, bagaimana memaksimalkan potensi daerah sehingga pada akhirnya akan berdampak pada kekuatan dan karakter ke-Indonesia-an kita.
"Jokowi minta ada fokus terhadap potensi yang ada di daerah sehingga ini kita harapkan nantinya menjadi sebuah arisan kekuatan diri ke-Indonesia-an kita," ucapnya.
Cara Mewujudkannya?
Untuk mewujudkan hal tersebut, Ganjar mengatakan akan mengajak ikatan alumni dari universitas lain seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Sebelas Maret, untuk turut serta memecahkan persoalan kebangsaan.
"Jokowi meminta agar KAGAMA juga mengajak ke teman-teman ikatan alumni lain," kata Ganjar.
Hadir dalam pertemuan tersebut selain Ganjar Pranowo, yaitu Budi Karya Sumadi sebagai Ketua Harian, AAGN Ari Dwipayana sebagai Sekretaris Jenderal, Yualita Widyadhari sebagai Bendahara Umum, Sri Puryono sebagai Wakil Sekretaris Jenderal, Anton Mart Irianto sebagai Ketua I, Wihana Kirana sebagai Ketua III, Bambang Esti Marsono sebagai Ketua IV, Haryadi Himawan sebagai Ketua V, dan La Ode Muhamad Untung sebagai Sekretaris Eksekutif.
Sementara itu dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Editor : Eben E. Siadari
Pancasila Jadi Penengah Konflik Intoleransi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Leonard Chrysostomos Epafras ...