Loading...
BUDAYA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 18:05 WIB | Rabu, 24 Februari 2016

Jokowi Terima Kunjungan Pemilik ‎H&M Global Production

pemilik H&M Global Production, Helena Helmersson, saat menggelar jumpa pers usai bertemu Presiden Jokokwi di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, hari Rabu (24/2). (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, didampingi Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, dan Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, menerima pemilik H&M Global Production, Helena Helmersson, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, hari Rabu (24/2).

Kedatangan pemilik salah satu perusahaan ‎fesyen besar asal Swedia itu ke Istana Merdeka didampingi Duta Besar Swedia untuk Republik Indonesia, Johanna Brismar Skoog.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah pelaku fesyen asal Indonesia. Pertemuan yang diprakarsai oleh Kantor Staf Presiden dan Kementerian Perdagangan ini didasari atas fakta bahwa industri tekstil di Indonesia memberikan pemasukan kepada negara sebesar 13 miliar dollar Amerika Serikat per tahun.

Selain itu, industri ini juga mampu menyerap sekitar 2,7 juta tenaga kerja. Thomas mengatakan 98 persen pengadaan oleh H&M di Indonesia bertujuan untuk ekspor.

"H&M sudah ada di Indonesia sejak tahun 1996. Sekitar 98 persen dari pengadaan H&M itu bertujuan untuk ekspor," kata Thomas ketika memberikan keterangan pers.

Thomas juga menjelaskan bahwa fesyen merupakan industri masa depan Indonesia karena cocok dengan budaya kreatif di Tanah Air. Ia juga menyebutkan bahwa pertemuan dengan Presiden Jokowi berlangsung sangat kondusif dan produktif.

"Tadi pertemuan sangat kondusif dan produktif. Baik pemerintah Swedia maupun H&M menyampaikan beberapa masukan untuk mengejar lagi agar sektor fesyen dan garmen lebih maju lagi. Dari Swedia kita semua kenal IKEA, Volvo, Tetra Pak (karton dan kemasan), dan Scania. Dan kami sangat antusias menjalin kerja sama dengan pemerintah Swedia untuk mendukung sektor swasta di Indonesia," ujarnya.

Kehadiran H&M di Indonesia tidak hanya terkait dengan investasi dan ekspansi, namun juga untuk masuk ke aspek nilai tambah yang lebih besar. Bukan hanya persoalan garmen, tapi juga masuk ke desain tekstil khusus dan juga bekerja sama dengan desain atau seniman dari Indonesia.

"Karena itu prakarasa dari Kantor Staf Kepresidenan itu mempertemukan H&M dengan desainer Indonesia, seniman Indonesia, untuk membangun ekosistem dan suasana industri yang semakin inovatif dan naik kelas," tutur dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home