Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 14:58 WIB | Senin, 28 September 2015

Jokowi Tugaskan Bulog Beli Semua Produksi Petani

Presiden Jokowi menyampaikan keinginannya terkait persediaan beras di Indonesia di hadapan pemilik penggilingan padi dan pengusaha serta pedagang beras di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Senin (28/9). (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) membeli seluruh produksi petani lokal. Dia menegaskan, tidak ada alasan Bulog mengatakan gudang sudah penuh.

“Tugas Bulog ke depan adalah membeli seluruh produksi petani yang ada. Kalau pedagangnya kuat beli, ya silakan beli. Kalau sudah Bulog, harus membeli semuanya, tidak ada kata bahwa Bulog sudah penuh gudangnya,” kata Presiden Jokowi saat makan siang bersama pemilik penggilingan padi dan pengusaha serta pedagang beras di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Senin (28/9).

Menurut dia, Bulog harus memperkirakan kapasitas gudang yang harus disiapkan. Presiden Jokowi menjelaskan, saat kunjungan kerja ke Kota Abu Dhabi, Dubai, dia melihat gudang untuk menampung stok logistik yang sangat besar. Gudang tersebut digunakan untuk menyimpan daging, beras, sayur, dan buah.

“Waktu saya ajak ke Abu Dhabi, saya ditunjukkan gudang yang sangat besar sekali, masuk kalau tidak pakai jaket tebel, langsung menggigil. Gudangnya itu ada bisa disimpan daging di situ sendiri, daging ayam sendiri, daging sapi sendiri, untuk beras sendiri, untuk sayur dan untuk buah semuanya sendiri,” kata Presiden Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta Bulog menampung seluruh produksi petani yang tidak mampu diserap oleh pedagang. “Artinya memang stoknya harus kuat,” ucap dia.

Menurut Presiden Jokowi, persediaan beras di Indonesia terlalu kecil, padahal seharusnya bisa di atas angka 10 juta ton. Sebab, persediaan beras Cina telah mencapai 40 juta ton, sedangkan Filipina yang jumlah penduduknya hanya sekitar 90 juta jiwa, persediaan berasnya ada di angka 2,5 juta ton.

“Artinya Bulog paling tidak stoknya harusnya di atas 10 juta ton. Memang ke depan seperti itu, tapi masih jauh,” tutur Presiden Jokowi.

Dia pun mengaku masih optimis hal tersebut akan terealisasi. Sehingga persediaan tersebut nantinya bisa digunakan Bulog untuk melakukan ekspor. “Kita ingin petani untung, pemilik penggilingan pada untung, pedagang beras juga untung, pengusaha beras juga untuk, dan masyarakat juga harus diuntungkan,” kata Presiden Jokowi.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home