Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 14:21 WIB | Senin, 26 September 2016

JPO Pasar Minggu Roboh, Pemprov DKI Janji Perketat Pengiklan

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Pasar Minggu di depan Robinson setelah Underpass Pasar Minggu di Jakarta Selatan roboh pada hari Sabtu (24/9). (Foto: twitter.com/TMCPoldaMetro)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyatakan akan memperketat izin periklanan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di DKI Jakarta. Hal itu ditegaskannya terkait JPO Pasar Minggu yang roboh akibat angin kencang disertai hujan deras pada hari Sabtu (26/9) sore.

“Semua JPO dulu bekerja sama dengan swasta dan dipasangi iklan. Oleh karena itu, dalam Peraturan Gubernur (Pergub) yang saya keluarkan sudah tidak ada lagi iklan di dalam JPO,” ujar Ahok, hari Senin (26/9), di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Ahok akan memperketat pengiklan di JPO karena seharusnya tidak seharusnya ada dinding iklan yang menahan angin. Selain itu, dari sisi keamanan mengantisipasi adanya perampokan dan pelecehan. Namun, yang disayangkan oleh Ahok, masih ada beberapa kontrak iklan yang belum selesai.

“Seharusnya semua JPO modelnya seperti di JPO Bundaran HI. JPO harusnya terbuka. tidak boleh ada dinding yang menahan angin. Semua JPO mau saya serahkan ke Dinas Perhubungan atau Transjakarta kalau menyambung ke halte. Ini butuh waktu,” ujar dia.

Ahok menyatakan Pemprov DKI telah mempunyai prototype mengenai JPO agar tak dikuasai oleh mafia iklan yang ingin menguasai seluruh JPO di Ibu Kota.

“Mau iklan LED atau apa pun, saya tidak boleh. Kalau mau, iklannya harus yang kecil sekali seperti di JPO Bundaran HI,” katanya.

Ikhwal JPO Transjakarta, Ahok menyatakan akan memperbaikinya agar secara keseluruhan menjadi lebih ramah disabilitas.

“JPO Transjakarta nanti beberapa kita mau pasang lift dan eskalator. Transjakarta ditugaskan membuat JPO dan trotoar ramah untuk disabilitas,” tuturnya.

Ahok menyatakan Pemprov DKI akan membantu korban akibat JPO roboh di Pasar Minggu dengan menurunkan Dinas Kesehatan dan biaya pendidikan bagi anak-anaknya. Terdapat 10 korban dalam peristiwa robohnya JPO Pasar Minggu. Tercatat, tiga orang tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka. Adapun korban yang meninggal itu, adalah Sri Hartati (52) warga Pancoran Mas, Depok dibawa ke RSUD Pasar Minggu, Aisah Zahra Ramadani (8) warga Kampung Vitara, serta Lilis Lestari (43) warga Jalan Sono Keling 2, Sukmajaya, Depok.

Sementara yang mengalami luka yang berada di RSUD Pasar Minggu bernama Al Zikri Al Kabi (5), selanjutnya Zarah Wigiarni (42) warga Kebon Baru, Tebet, dirujuk ke RS Tarakan, lalu Karim Nur Firdausy (23) yang sudah pulang, dan Rumaisah Azizah (22) warga Surakarta yang dirujuk ke RS Tarakan.

Kemudian, korban luka di RS Siaga Raya bernama Abu (5) warga Kampung Vitara yang dirujuk ke RS Tarakan, kemudian Didi (19) dan Ahlan (19) warga Pasar Minggu.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home