Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 10:58 WIB | Rabu, 18 Desember 2013

Junior Master PBSI, Sarana Mengetahui Potensi Pemain Remaja

Junior Master PBSI, Sarana Mengetahui Potensi Pemain Remaja
Halaman depan gedung PBSI. (foto: Prasasta)
Junior Master PBSI, Sarana Mengetahui Potensi Pemain Remaja
ilustrasi latihan fisik yang digelar oleh PBSI. (foto: humas PBSI)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyelenggarakan Junior Master mulai Selasa (17/12) hingga Jumat (20/12), di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta. 

Melalui keterangan rilis resmi PBSI yang diterima satuharapan.com, Junior Master digunakan PBSI untuk mendata dan melihat potensi para pemain usia remaja (17 tahun) dan taruna (19 tahun) yang ada di Indonesia saat ini.

Sekretaris Jenderal PP PBSI Anton Subowo mengatakan bahwa ajang ini merupakan pendataan para pemain di Indonesia.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengiventarisasi pemain usia taruna dan remaja,” tegas Anton.

Anton menambahkan bahwa diharapkan nantinya di masa mendatang ajang ini menemukan pemain-pemain muda yang dapat diharapkan menjadi harapan bagi masa depan.   

“Ini untuk pertama kali ajang Junior Master diselenggarakan. Kami membuka pintu seluas-luasnya bagi para pemain muda kita dan juga memberikan program-program pelatihan sejak dini untuk mempersiapkan para pemain junior untuk bisa berprestasi di masa depan,” tambah Anton.

Melalui Junior Masters, PBSI aktif mencari pemain-pemain potensial, sekaligus melakukan sosialisasi ke klub dan berbagai pengurus Provinsi mengenai kriteria pembinaan pemain-pemain usia remaja dan taruna. Karena setelah berbagai pengurus provinsi (pengprov) mengetahui usia muda tersebut, maka PBSI Pusat akan menyiapkan pemain tersebut untuk diterjunkan ke berbagai ajang badminton dunia.  

“Kita proaktif ke klub dan pengprov. Dulu kita hanya menerima apa adanya dari klub. Sekarang  kita menyusun kriteria, seperti apa pemain berkualitas yang kita butuhkan. Ini yang kita sampaikan ke klub, kita maunya kriterianya seperti ini dan bukan seperti dulu yang hanya menerima dari klub,” tambah Anton.

Pelaksanaan Teknis Junior Masters

Sementara itu masih menurut keterangan rilis resmi yang diterima satuharapan.com, Kepala Bidang Pengembangan PP PBSI, Basri Yusuf, pihaknya telah menyusun kriteria dan komposisi penilaian tes fisik bagi para peserta Junior Master, yang akan diselenggarakan Jumat (20/12) mendatang.

Basri mengatakan bahwa kriteria penilaian utama yakni kemampuan teknik badminton memiliki penilaian 60 persen, kemudian 30 persen menyangkut kebugaran fisik, dan 10 persen merupakan evaluasi panel yang diisi pelatih.

Basri mengatakan penilaian fisik mencakup sejumlah tes, antara lain court agility (tes untuk mengetahui kemampuan atlet badminton menguasai bidang permainan), bleep test (tes untuk mengetahui kemampuan untuk mengenali kemampuan berlari jarak pendek), skipping rope (tes lompat tali untuk mengetahui ketahanan seorang atlet saat melakukan lompatan), vertical jump (tes untuk mengetahui seberapa tinggi lompatan atlet badminton, dan standing broad jump (tes untuk mengetahui seberapa jauh loncatan atlet badminton).

Basri mengatakan rangkaian tes tersebut harus dilakukan karena sangat diperlukan untuk menunjang penampilan pebulutangkis di tengah lapangan.

Hasil akhir dari pertandingan ini kelak akan disusun ranking. Selain mendapatkan ranking terakhir, para pemain juga disediakan hadiah uang pembinaan sebesar Rp100 juta untuk U-19 dan Rp 50 juta untuk U-17. Pertandingan akan digelar pada Selasa-Kamis (17-19/12). Pada hari terakhir tes, Jumat (20/12), akan digelar tes fisik. Hasil penilaian akan diumumkan pada Jumat (20/12) petang.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home