Loading...
HAM
Penulis: Prasasta Widiadi 11:04 WIB | Kamis, 23 Maret 2017

Jutaan Orang di Sudan Selatan Terancam Kelaparan

Ilustrasi: Seorang anak yang menderita malnutrisi di Afrika. (Foto: catholicherald.co.uk)

ROMA, SATUHARAPAN.COM – Lebih kurang lima juta orang di Sudan Selatan terancam bencana kelaparan sementara itu lebih kurang satu juta anak-anak mengalami malnutrisi berat, demikian menurut keterangan perwakilan organisasi kemanusiaan milik gereja Katolik Amerika Serikat (AS), Catholic Relief Services (CRS).

Menurut Catholic Herald, hari Rabu (22/3), kelaparan mengakibatkan lebih dari 100.000 jiwa di negara tersebut membutuhkan makanan dan nutrisi.

“Jika makanan dan bantuan tidak sampai ke setiap orang dengan segera, maka orang akan mulai mati kelaparan atau dehidrasi,” kata perwakilan CRS untuk Sudan Selatan, Jerry Farrell, hari Selasa (21/3), di Roma, Italia.

Farrell dan sejumlah anggota dari organisasi Katolik lainnya yang terhimpun dalam Caritas International  yang bekerja di Sudan Selatan, telah menggelar pertemuan di Roma, Italia dalam rangka membahas krisis di negara tersebut.

Farrell mengemukakan sesungguhnya di negara itu memiliki banyak tanah yang subur, namun rakyatnya menderita kekurangan pangan, dan itu terjadi karena ulah manusia.  

Farrell mengatakan di negara tersebut terjadi krisis yang terjadi selama hampir empat tahun, selain itu juga terjadi kekerasan, migrasi, perubahan iklim dan keruntuhan ekonomi dengan tingkat inflasi mendekati 800 persen.

Farrell mengemukakan gereja Katolik selalu dalam posisi terdepan dalam merespons bencana kemanusiaan tidak peduli seberapa buruk situasi yang terjadi. 

“Gereja tidak pernah menutup diri. Kejadian ini adalah peristiwa luar biasa, dan merupakan bagian dari masyarakat,” kata dia.

Paroki, dan sejumlah gereja, rumah sakit dan lembaga lainnya semua membuka pintu untuk melindungi dan merawat orang-orang yang melarikan diri dari kekerasan.

Farrell mengatakan melalui berbagai jaringan tersebut dalam waktu 24 jam, organisasi tempatnya bekerja dapat memberikan bantuan untuk setiap  pengungsi yang baru.

“Bahkan setiap biarawan atau biarawati yang berani membantu akan menghadapi resiko ketidakamanan atau kematian,” kata Farrell.

Farrell mengatakan gereja adalah harapan hidup terdepan di Sudan Selatan, karena tidak hanya secara rohani, namun juga secara fisik.

“Kami dapat mendistribusikan pasokan medis, makanan, tempat tinggal, air, di tempat yang biasanya tidak terpikir oleh banyak orang,” kata dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home