Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:49 WIB | Jumat, 12 Agustus 2016

Kacang Almond, “Superfood”

Kacang almond (Prunus dulcis, sinonim Amygdalus communis). (Foto: fragrantica.com)

SATUHARAPAN.COM –  Almond adalah salah satu kacang yang populer, mudah didapatkan. Almond cincang biasanya ditaburkan pada oatmeal atau roti gandum dalam menu sarapan setiap pagi. Memasukkan almond ke dalam menu harian dan menyertakan manfaat gizinya untuk kesehatan untuk membantu menurunkan berat badan maupun untuk membentuk otot, menjadi gaya hidup sebagian orang di kota-kota besar.

Kacang almond adalah kacang yang kaya akan nutrisi dan vitamin. Kacang almond mempunyai bentuk lebih besar dibandingkan dengan kacang tanah atau jenis kacang lain. Kandungan di dalamnya sangat berguna bagi kaum wanita, karena produk olahannya bisa digunakan untuk kecantikan ataupun kesehatan.

Kacang almond, atau amandel, atau juga kacang badam, disebut sebagai superfood karena tergolong makanan yang mengandung banyak nutrisi. 

Jenis kacang ini, dikutip dari sarapanpagi.org, digambarkan dalam alkitab Perjanjian Lama sebagai "yang terbaik dari buah-buahan", seperti dapat dibaca di Kitab Kejadian 43:11, dalam Perjanjian Lama versi Lembaga Alkitab Indonesia, “Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya,Jika demikian perbuatlah begini, ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam, dan sedikit masdu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam”.

Bahkan keindahan bunganya pun sering ditirujadi hiasan, seperti dapat dibaca di Kitab Keluaran 25: 33, 34. Disebutkan karena keindahannya yang sedap dipandang mata, bunga-bunga badam digunakan sebagai pola untuk cawan-cawan pada cabang-cabang kaki pelita di tabernakel (Keluaran 25:33, 34; 37:19, 20).  

Kitab Kejadian 43:11 juga menyebutkan buah badam itu merupakan makanan yang sangat digemari di Palestina, dan sejak dulu terbukti menjadi hadiah paling berharga, yang dikirim oleh Yakub ke Mesir.

Di Tiongkok, almond dianggap sebagai simbol abadi kesedihan sekaligus kecantikan wanita.

Penyebaran dan Produksi Almond

Walaupun almond tergolong dalam kelompok kacang-kacangan, tetapi jenis pohonnya tidak sama seperti dengan kacang tanah dan juga kacang kedelai.

Almond, amandel, atau badam, merupakan bagian dari subkeluarga Prunoidae dari keluarga Rosaceae. Tumbuhan ini berada di klasifikasi yang sama dengan persik dalam subgenus Amygdalus di dalam Prunus. Almond atau buah badam dihasilkan oleh pohon Prunus dulcis, dengan nama sinonim Amygdalus communis.

Jika biasanya buah Prunus dilapisi oleh daging buah yang manis seperti yang ada pada prem dan ceri, pada buah badam digantikan oleh pelapis dengan tekstur seperti bahan kulit, yang di dalam cangkang kerasnya mengandung biji yang dapat dimakan, biasanya disebut sebagai kacang.

Ada dua jenis kacang almond. Pertama, varietas Prunus amygdalus var. Dulcis, yang menghasilkan almond manis. Varietas ini bisa dimakan, dan dapat dimakan mentah atau dipanggang atau untuk minyak almond. Kedua, Prunus amygdalus var. Amara. Varietas ini menghasilkan almond pahit, yang digunakan untuk minyak almond. Almond mentah varietas ini dapat menghasilkan mengandung glikosida amigdalin yang akan menjadi asam prussic (hydrogen cyanide) yang berbahaya jika dalam keadaan hancur.

Mengutip dari Wikipedia, nama "almond" berasal dari kata almande, bahasa Prancis kuno, atau alemande, atau dari bahasa Latin amandula, turunan bentuk amigdala dari bahasa Yunani (amygdale). Di berbagai belahan dunia, almond atau badam dikenal dengan berbagai nama, seperti mandel atau knackmandel (Jerman), mandorlo (Italia, untuk pohon) dan mandorla (Italia untuk buah), amendoa (Portugis), dan almendra (Spanyol).  Di Indonesia, kacang almond lebih banyak dikenal dengan sebutan kacang badam.

Pohon almond adalah pohon yang memiliki tinggi sekitar 4-10 m, dengan batang yang memiliki diameter sampai 30 cm. Ranting mudanya berwarna hijau pada awal pertumbuhannya, dan menjadi keunguan saat terkena sinar matahari, lalu kemudian berubah menjadi abu-abu pada tahun berikut. Daun pohon almond bergerigi. Bunganya berwarna putih bersemu merah muda pucat.

Almond tumbuh baik di iklim Mediterania, dengan musim panas yang panas dan kering, serta musim dingin yang basah.

Buah almond memiliki ukuran panjang 3,5-6 cm. Menurut istilah botani, sebetulnya bukanlah kacang, tapi buah berbiji satu.

Almond adalah spesies asli Timur Tengah dan India. Di Iran, India, Afghanistan, Azerbaijan dan negara-negara di Asia Tengah, almond disebut badam. Dari daerah asalnya, almond kemudian menyebar ke Afrika utara dan wilayah selatan Eropa. Dari Eropa selatan, almond dibawa ke bagian lain dari dunia, terutama California, Amerika Serikat.

Produksi almond dunia pada tahun 2013 tercatat 2,9 juta ton, dengan Amerika Serikat sebagai produsen terbesarnya yakni 1,8 juta ton.  Di Amerika Serikat, produksi terkonsentrasi di California.

Produsen almond kedua terbesar adalah Australia. Sebagian besar kebun almond terletak di sepanjang koridor Sungai Murray di New South Wales, Victoria, dan Australia Selatan.

Manfaat Herbal Almond

Almond, yang kaya kandungan pitosterol, serat, dan alpha-tocopherol, dapat berfungsi mengurangi penyerapan kolesterol, juga dapat meningkatkan asupan serat, menurunkan peroksidasi lipid.

Almond juga mengandung vitamin E ekstra, vitamin B kompleks, dan asam lemak omega-3. Mengkonsumsi segenggam almond setiap hari menyediakan asupan protein yang cukup tinggi, sehingga akan mencegah dari rasa lapar yang berlebihan.

Joan Sabate PhD, Kepala Nutrisi di Loma Linda University School of Public Health, dikutip dari Wikipedia, menyebutkan almond memiliki hampir sembilan kali lebih banyak lemak tak jenuh tunggal yang sehat, daripada lemak jenuh berbahaya. Dengan cukupnya kandungan protein, serat, kalsium, besi, dan juga tidak mengandung kolesterol, kacang ini juga menjadi salah satu sumber terbaik dari vitamin E yang melindungi tubuh dari resiko stroke dan kanker.

Sabate sejak lama meneliti kaitan konsumsi kacang-kacangan dengan perlindungan terhadap risiko serangan penyakit jantung. Penelitiannya banyak dimuat di New England Journal of Medicine.  

Berdasarkan data epidemiologi dan temuan dari studi, American Heart Association (AHA) merekomendasikan asupan harian kacang sebagai bagian dari diet yang sehat. US Food and Drug Administration (FDA/Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Amerika), menyatakan mengkonsumsi kacang  42,52 g/hari sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol dapat mengurangi risiko penyakit jantung.  

Dalam sebuah studi di Purdue University, peneliti menemukan bahwa dengan mengkonsumsi almond saat sarapan (dalam bentuk utuh almond, mentega almond, tepung almond dan minyak almond) dapat menurunkan kadar gula darah dan membuat peserta merasa lebih kenyang. Bahkan, dalam studi tertentu, minyak almond dan kacangnya dapat mendorong produksi insulin setelah makan.

Percobaan lain yang dilakukan Clinical Nutrition dan Risk Factor Modification Center di Rumah Sakit St Michael di Toronto, Kanada, menunjukkan bahwa almond, dikombinasikan dengan makanan tinggi karbohidrat (yang berarti makanan dengan indeks glikemik tinggi), benar-benar dapat menurunkan tingkat glikemik dari makanan secara keseluruhan. Selain itu, juga membantu mereka dengan resistensi insulin atau berisiko untuk diabetes, dapat mengatur kadar gula darah mereka.

Selama berabad-abad, orang telah menggunakan minyak almond untuk berbagai manfaat. Minyak almond untuk pengobatan kondisi kulit kering, seperti psoriasis dan eksim, telah dilakukan sejak zaman kebudayaan Tiongkok  kuno,  juga pada sekolah kedokteran pada zaman Yunani-Persia.  

Minyak almond diekstrak dari biji almond kering  dan digunakan dalam berbagai bentuk obat-obatan tradisional. Salah satu manfaat yang paling terkenal adalah kemampuannya menjaga kulit dan rambut. Sifatnya yang hypoallergenic membuatnya aman untuk kulit sensitif, termasuk kulit bayi, dan juga dapat membantu mencegah jerawat karena mengandung vitamin A, baik bagi penderita alergi kulit, dapat mencegah hilangnya kelembapan, dapat menghaluskan kulit yang keras, terutama pada siku, lutut, dan juga tumit.

Sebuah studi yang dilakukan Departemen Farmasi di Hamdard University di India pada 2007, seperti dikutip dari draxe.com, menemukan minyak almond ini baik untuk mencegah kerusakan kulit karena pengaruh ultraviolet awal dan memperlambat efek kerusakan. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home