Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 21:17 WIB | Kamis, 01 Desember 2016

Kadin Dorong Pengembangan Sektor Riil

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Kadin 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta, hari Kamis (1/12). (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menginginkan berbagai pihak dapat fokus mengembangan sektor riil domestik dalam rangka menghadapi ketidakpastian perekonomian global yang saat ini masih mengalami sejumlah gejolak.

“Kadin mengajak semua pihak untuk bahu-membahu mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mendorong sektor riil,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, hari Kamis (1/12).

Menurut Rosan Roeslani, sektor riil harus didorong agar dapat tumbuh lebih cepat karena kontribusinya kepada pertumbuhan ekonomi nasional dinilai sangatlah penting dan vital.

Kadin juga optimistis perekonomian Indonesia cukup tahan banting dalam menghadapi berbagai gejolak, baik yang terjadi di dalam negeri maupun mancanegara.

Rosan berharap berbagai paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sejak September 2015 dapat menjadi kebijakan untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi tetap tinggi.

Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan berbagai pihak jangan sampai terjebak instablitas atau kekacauan yang bisa membahayakan kondisi perekonomian nasional.

"Kita semua harus sepakat jangan sampai terjebak pertikaian dan instabilitas yang membuat ekonomi kita menjadi kacau," kata Menko Maritim dalam acara seminar nasional kemaritiman di Jakarta, hari Kamis (1/12).

Luhut menegaskan bahwa pertentangan dan pertikaian dalam negeri hanya membuat masyarakat Indonesia menjadi korban.

Menko Maritim mengingatkan bahwa salah satu tantangan eksternal yang perlu diperhatikan, antara lain, penyebaran ajaran radikal.

Tantangan kedua, lanjut dia, adalah kondisi ekonomi global yang saat ini belum membaik.

Ia mencontohkan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS juga membuat ketidakpastian.

"Kita belum tahu dampak trade war (perang dagang) yang akan dilakukan Trump dengan Tiongkok. Dampaknya masih kita hitung," katanya.

Untuk itu, kata dia, penting bagi masyarakat Indonesia untuk merapatkan barisan sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

Secara perekonomian, Menko Maritim memaparkan bahwa secara fundamental kondisi perekonomian Indonesia masih bagus.

Hal tersebut dinilai karena pemerintah menyadari bahwa tidak hanya pertumbuhan, tetapi juga penting pemerataan. Adapun sejumlah program pemerataan yang dilakukan, antara lain, program dana desa. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home