Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 21:45 WIB | Senin, 09 Desember 2013

KAI: Truk Tangki Terobos Pintu Perlintasan

Kondisi dalam gerbong lain yang terguling. (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Daop 1 PT KAI Isnadi mengatakan penyebab kecelakaan KRL Jurusan Serpong-Tanah Abang karena pengemudi truk angkut BBM menerobos palang pintu kereta di di perlintasan nomor 57 antara Kebayoran-Pondok Kranji.

"Pengemudi truk BBM tidak taat aturan yang menerobos palang pintu, dan tidak disiplinnya pengguna jalan raya," ujar Isnadi dalam konferensi pers di kawasan Bintaro Permai, Jakarta, Senin (9/12).

Menurut dia, posisi sirine pintu kereta api itu sudah dibunyikan sekitar lima hingga tujuh menit sebelum kereta melewati perlintasan.

"Posisi pas kereta dari stasiun sekitar lima atau tujuh menit sebelum pintu perlintasan. Kecepatan kereta 70 km per jam," ujar dia.

Ia mengatakan pintu perlintasan kereta api itu diturunkan secara pelan-pelan dan saat posisi pintu itu sedang setengah turun truk pengangkut BBM itu masuk ke dalam perlintasan kereta.

"Pukul 10.53 KA berangkat dari Serpong, 11.07 WIB- 11.09 WIB berangkat dari pondok ranji, 11.15 WIB dan tabrakan. Posisi pintu baru turun setengah, truk menerobos padahal sirine sudah berbunyi. Akhirnya body truk itu dihantam kereta," ujar dia.

Atas kejadian tersebut, KAI akan bertanggung jawab dan menangani korban dengan sebaik-baiknya.

"Duka sedalam-dalamnya atas kecelakaan yang terjadi dan kami berharap keluarga yang ditinggalkan bisa bersabar dan tabah kami PT KAI dan KCJ akan menangani seluruh korban dengan sebaik-baiknya," kata dia.

Dalam kecelakaan tersebut, masinis Darman Prasetyo dan teknisi kereta api Sofyan Hadi meninggal dunia. Sementara sekitar 67 orang mengalami luka berat dan luka ringan.

"Dampak kejadian masih konfirmasi. Masinis dan teknisi tewas. Korban luka berat dan ringan tentatif sebanyak 67 orang, belum yang meninggal dunia," kata dia. 

DKI Dukung KAI Tutup Semua Perlintasan Liar

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan dukungan penuh kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menutup seluruh perlintasan liar yang ada di wilayah ibukota. 

"Semua perlintasan liar harus ditutup. Makanya, kita dukung PT KAI untuk menutupnya. Ini kan kewenangan mereka (PT KAI). Pokoknya, jangan sampai nanti sudah ditutup perlintasannya, tiba-tiba dibongkar lagi sama warga. Ini kuncinya ada di penegakan hukum," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (9/12). 

Menurut Basuki, jika hanya dengan menempatkan penjaga di perlintasan liar akan kurang efektif karena tidak menekankan kepada sisi penegakan hukum dalam berlalu-lintas. 

"Kalau hanya ditaruh penjaga, itu kan sifatnya hanya mengatur saja. Sedangkan, kita ingin agar siapa pun yang melewati perlintasan liar, apalagi dengan sembrono, tidak mementingkan keselamatan orang lain, dihukum dengan tegas," ujar Basuki. 

Selain mendukung PT KAI menutup perlintasan liar, dia juga menganjurkan agar di perlintasan liar dipasang kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV). 

"CCTV ini gunanya untuk mengetahui siapa-siapa saja oknum yang suka melanggar lalu-lintas, lewat sembarangan di perlintasan itu. Nanti wajahnya akan terekam, dicocokkan dengan data, lalu kita bisa kenakan denda atau blokir langsung STNK-nya," tutur Ahok. 

Dia menilai peristiwa kecelakaan yang melibatkan kereta rel listrik (KRL) dengan truk tangki bermuatan bahan bakar di wilayah Jakarta Selatan Senin siang merupakan bukti kurangnya kedisiplinan dalam berlalu-lintas. 

"Peristiwa tabrakan itu sebenarnya membuktikan rasa disiplin dalam berlalu-lintas masih kurang, terutama ketika sedang mengemudikan kendaraan," tutur Basuki. 

Dia mengungkapkan kurangnya rasa disiplin tersebut dibuktikan dengan ketidakpedulian pengemudi dengan keselamatan orang lain. 

"Lihat saja, yang bawa kendaraan itu pasti tidak memikirkan orang lain, menyetir seenaknya saja. Ya mungkin bagi dirinya sendiri aman, tapi orang lain yang kena. Itu namanya sembrono," kata Basuki. 

Oleh karena itu, dia meminta agar siapa pun yang tidak disiplin atau bahkan melanggar aturan lalu lintas ketika berkendara diberikan sanksi atau hukuman tegas.

"Siapa pun yang melanggar lalu lintas, tidak tertib berkendara, sehingga membahayakan diri sendiri dan orang lain itu harus dihukum dengan tegas, dan kita pun juga harus berani menindaknya," tambah Ahok. 

Peristiwa kecelakaan yang melibatkan KRL jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki bermuatan bahan bakar premium milik PT Pertamina itu terjadi di Pondok Betung, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin pukul 11.20 WIB. 

Para korban dalam kecelakaan tersebut segera dilarikan ke beberapa rumah sakit, di antaranya Rumah Sakit Pusat Pertamina, Rumah Sakit Fatmawati dan Rumah Sakit Dokter Suyoto. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home