Loading...
INSPIRASI
Penulis: Hananto Kusumo 09:08 WIB | Minggu, 12 Februari 2017

Kasih di Atas Segalanya

Marah itu tidak penting. Yang penting kasih. Kasih itu di atas segalanya.
Jenazah alm. Ibu Soeprijati Soegijono (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM –  Kita patut prihatin karena saat ini ujaran kebencian merajalela di tengah-tengah masyarakat, paling heboh di media-media sosial. Namun, saya juga patut berkaca. Jika di jalan menjumpai pengemudi ugal-ugalan, terkadang rasanya saya ingin marah, bahkan memaki. Pikir saya, kalau saja saya benar-benar marah, maka ia akan jera, maka tidak ada lagi orang lain yang akan menjadi korban.

Tetapi, benarkah jika saya marah ia akan menjadi jera? Benarkah hal itu dapat mencegahnya berbuat tidak baik? Yesus, Sang Guru dari Nazaret, berkata, ”Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir harus dihadapkan ke Mahkamah Agama...” (Mat 5:22). Ya Yesus melarang murid-murid untuk marah, bahkan ia mengajarkan mereka mengasihi musuh mereka.

Dalam percobaan Brain Game yang ditayangkan sebuah stasiun televisi nasional, dilakukan percobaan pada sejumlah orang. Ternyata orang-orang yang baru saja menerima perlakuan tak menyenangkan dari orang lain, cenderung memilih menyodorkan kepada orang asing saus yang paling pedas. Itu mengungkapkan kejengkelannya atau dendamnya. Sebaliknya yang menerima sikap ramah, bersikap ramah pula dan memilih saus yang paling tidak pedas. Itu membuktikan dalil ”cara mengatasi api bukanlah dengan api, melainkan dengan air”.

Belum lama ini seorang nenek renta berusia 89 tahun telah berpulang. Beliau Ibu Soeprijati Soegijono, janda almarhum Kol. Anumerta Soegijono Mangoenwijoto (pahlawan revolusi, korban G30S/PKI). Ia menolak untuk dimakamkan di taman makam pahlawan, selama hidupnya pun hidup sederhana dan murah hati, membiayai dan menyekolahkan tujuh anaknya  tanpa pernah meminta fasilitas dari negara.

Beliau bahkan mengumpulkan beberapa ibu dari Gerwani (gerakan wanita yang berafiliasi dengan komunis) untuk dilatih keterampilan dan menolong memasarkannya. Ia kasihan pada mereka. Ya, ia mengikuti ajaran Yesus: ”Kasihilah musuhmu!” Tidak penting untuk marah, apalagi dendam. Kasih itu di atas segalanya.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home