Loading...
SAINS
Penulis: Francisca CR 10:12 WIB | Rabu, 01 Oktober 2014

Kasus Ebola Muncul di AS

Direktur CDC Tom Frieden berpidato dalam sidang subkomite perihal 'Pemberantasan Ancaman Ebola'. (Foto: dailymail.co.uk)

ATLANTA, SATUHARAPAN.COM – Petugas kesehatan Rumah Sakit di Dallas, Amerika Serikat pada Selasa (30/9) mengumumkan terdapat seorang pasien di rumah sakit tersebut yang didiagnosis menderita ebola. Pasien ini merupakan orang pertama di Amerika yang diduga terinfeksi virus ebola.

Menurut Dr. Thomas Frieden Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pasien tak dikenal ini meninggalkan Liberia pada 19 September silam dan tiba di Amerika Serikat pada 20 September. Pada saat itu, pasien tak menunjukkan gejala terinfeksi ebola, tetapi empat hingga lima hari kemudian ia mulai menunjukan gejala ebola. Pasien ini telah dirawat di ruang isolasi di Rumah Sakit Texas Health Presbyterian.

Sementara itu, petugas kesehatan menolak menyebutkan identitas pasien, bagaimana pasien tersebut dapat terinfeksi virus ebola, dan apa yang ia lakukan di Liberia untuk menjaga privasi.

"Saya bisa mengatakan bahwa ia sakit. Ia berada di bawah perawatan intensif," kata Dr Edward Goodman rumah sakit.

Menurut Frieden, pasien ini diyakini telah berinteraksi dan berkontak dengan orang-orang setelah menunjukkan gejala virus dan sebelum terisolasi. Sebuah tim CDC sedang dalam perjalanan ke Texas untuk membantu menyelidiki kontak-kontak tersebut. Pada saat yang sama, Frieden berusaha meminimalisasi risiko ini. Saat ini, tidak ada kasus ebola lain yang dicurigai di Texas.

"Ini adalah penyakit yang berat, yang memiliki tingkat kematian yang tinggi, bahkan dengan perawatan terbaik," kata Frieden.

"Intinya di sini adalah saya tidak ragu, kita akan mengontrol kasus Ebola ini sehingga tidak menyebar luas di negeri ini," katanya.

Menurut CDC, ebola menyebabkan demam berdarah yang dapat memengaruhi beberapa sistem kerja organ tubuh dan sering disertai dengan pendarahan. Gejala awal termasuk demam mendadak, lemah dan letih, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan. Awalnya memang seperti malaria, demam tifoid, dan meningitis.

Frieden mengatakan bahwa ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan seseorang telah terinfeksi virus. Itu berarti orang-orang di pesawat pasien dianggap tidak berisiko karena ia mulai menunjukkan gejala beberapa hari setelah tiba di Amerika Serikat.

"Salah satu hal yang telah dilakukan CDC di Liberia, Sierra Leone, Guinea dan Lagos adalah bekerja  di bandara, jadi 100% calon penumpang pesawat dipastikan bebas dari demam," kata Frieden.

Frieden mengimbau masyarakat Amerika Serikat tetap harus berjaga-jaga selama wabah masih berlanjut di Afrika Barat. (cnn.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home