Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 11:19 WIB | Rabu, 10 Januari 2024

Kasus Pengiriman 226 Anjing, Polisi Jateng Selidiki Penadah dan Asal Anjing

Anjing-anjing yang disita dari para tersangka, yang akan dikirim itu akan dimanfaatkan untuk konsumsi di wilayah Solo Raya. (Foto: Ist)

SEMARANG, SATUHARAPAN.COM-Kapolda Jawa Tengah, Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, mengerahkan personel untuk mencari penadah anjing ilegal. Hal tersebut dilakukan setelah 226 anjing berhasil diselamatkan di pengiriman yang dicegat di gerbang tol Kalikangkung Semarang.

"Petugas sudah dikerahkan ke sana untuk melakukan mapping (pemetaan)," kata Kapolda Jateng, Selasa (9/1). Disebutkan bahwa personel Polda Jateng juga akan melakukan penyelidikan soal asal anjing-anjing yang diperjualbelikan secara ilegal itu dan tujuannya untuk konsumsi.

"Dari mana (mereka) asalnya, bagaimana cara menyembelih, termasuk Polri juga akan menggandeng Kementrian Kesehatan dan MUI terkait dengan kesehatan dan keagamaan," katanya.

Penyergapan serta penangkapan sebuah truk yang mengangkut 226 ekor anjing untuk dijagal ke warung makan di Solo, Jawa Tengah, terjadi pada hari Sabtu (6/1) lalu, dan ini adalah disebut kasus serupa terbesar selama ini.

Ketua LSM Animals Hope Shelter Indonesia, Christian Josua Pale, menyebutkan bahwa saat ditemukan ratusan anjing itu dalam kondisi mengerikan karena kaki dan mulutnya diikat tali dan dimasukkan dalam karung.

Polrestabes Semarang menyebut pihaknya telah menetapkan lima tersangka dan akan dijerat pasal 89 UU 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang ancaman hukumannya maksimal lima tahun penjara.

Polrestabes Semarang telah menetapkan lima tersangka, mereka berinisial DH, MK, AR, WG, dan EY. Tersangka utama adalah DH diketahui merupakan warga Gemolong, Kabupaten Sragen, karena dialah pemesan anjing-anjing tersebut. Empat lainnya adalah sopir dan kuli bongkar muat.

Dari hasil pemeriksaan diketahui pengiriman anjing untuk dijagal ke warung makan ini sudah beberapa kali dilakukan dan jumlahnya ratusan ekor, kata Kombes Irwan Anwar saat jumpa pers di Mapolrestabes, Senin (8/1.

Disebutkan bahwa pada Desember 2023 pelaku diduga sudah dua kali melakukan pengiriman satwa yang sebenarnya lebih sebagai sahabat manusia, ketimbang sumber makanan (daging).

Christian Josua Pale kepada media  menyebutkan bahwa kelompoknya sudah mengetahui akan adanya pengiriman ratusan anjing dari Subang ke Solo, Jawa Tengah, sejak 23 Desember 2023 berdasarkan laporan yang didapat dari seseorang di Instagram mereka.

Informasi yang dilengkapi foto itu menunjukkan sebuah truk terbuka mengangkut puluhan anjing dimasukkan dalam karung dengan kaki dan mulutnya diikat tali. "Saya kemudian dapat informasi rumah pemilik mobil itu, saya ikuti sendiri dan langsung melapor ke Polsek Sragen tapi tidak ditanggapi serius."  Kata Christian dikutip BBC News Indonesia.

Dalam kasu penangkapan kali ini, sebanyak 12 ekor anjing mati yang di antaranya diduga terkena penyakit cacing jantung, parasit darah anjing, dan caringan. Empat ekor anjing lagi dalam perawatan karena sakit akibat jerat tali, dehidrasi, dan kepanasan.

Enam ekor anjing betina yang ada dalam truk itu juga sedang hamil besar.

Daerah Asal Anjing

Christian Josua Pale menduga kuat anjing-anjing itu didapat dari tiga daerah: Tasikmalaya, Garut dan Sumedang. Hewan itu disebut dibeli dari pemasok sekitar Rp 40.000-Rp 50.000 per ekor dan dijual ke pedagang sekira Rp 38.000 – Rp 40.000 per kilogram.

Ada informasi bahwa anjing tersebut didapat juga dengan cara mencuri anjing milik orang lain, karena ditemukan ada kalung di leher anjing, selain dengan mengambil anjing liar, dan dari hasil ternak sendiri.

Anjing itu diperkirakan akan dijual ke sejumlah warung penjaja kuliner olahan daging anjing di wilayah Solo Raya yang meliputi Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Sragen dan Solo.

Konsumsi daging anjing di wilayah Solo Raya diduga merupakan yang tertinggi di Indonesia. Sedangkan di Solo saja terdapat 50 warung yang menjual olahan daging anjing, dan setiap warung bisa menjual olahan dari anjing hingg empar ekor per hari.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home