Loading...
INSPIRASI
Penulis: Philip Ayus 00:00 WIB | Minggu, 23 Februari 2014

Kehendak Bebas

Bruce Almighty (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – IT'S  MY LIFE. Ini adalah hidupku! Siapa yang tidak pernah mendengar ungkapan tersebut? Tersirat di dalamnya ketidaksediaan diatur oleh siapa pun kecuali diri sendiri. Ini hidupku, kamu tak perlu ikut campur. Mungkin kita pernah juga mengatakannya. Kita tidak ingin orang lain mendikte hidup kita.

Kehendak bebas merupakan keunikan sekaligus kelebihan manusia. Dalam film berjudul Bruce Almighty dikisahkan tentang seseorang yang diberikan Tuhan kuasa untuk membuat mukjizat. Ia kemudian memakai kesaktiannya untuk membuat berbagai mukjizat demi merayu gadis yang disukainya. Namun, upayanya selalu gagal. Bruce mengeluhkan sulitnya ”membuat seseorang mencintai tanpa melanggar kehendak bebasnya”. Dan Tuhan menjawab, ”Selamat datang di duniaku.”

Itulah kenyataannya. Kita tak bisa memaksa orang lain mencintai kita karena cinta yang didasari paksaan sesungguhnya bukanlah cinta itu sendiri. Tuhan juga takkan memaksa kita untuk taat. Karena sesungguhnya ketaatan yang dipaksakan adalah perbudakan—sesuatu yang bertolak belakang dengan desain kehendak bebas yang dikaruniakan-Nya kepada tiap manusia.

Ya, kehendak bebas sesungguhnya merupakan karunia. Namun, manusia sering justru memakainya untuk berdosa terhadap Sang Pencipta. Bahkan sebagian orang, di dalam ketidaktahuan mereka, menyangkal keberadaan-Nya. Baik melanggar perintah Tuhan maupun menyangkal keberadaan-Nya, kesemuanya itu sesungguhnya dilakukan manusia yang salah mengartikan kebebasan dalam ungkapan it's my life ini.

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home