Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 13:33 WIB | Jumat, 02 Oktober 2015

Kekerasan di Afteng Dibahas di Sidang Dewan HAM PBB

Kekerasan di Afteng Dibahas di Sidang Dewan HAM PBB
Suasana pertemuan para peserta dari perwakilan negara dalam Sidang Majelis Perserikatan Bangsa Bangsa Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) pada sesi ke-30 digelar Jenewa, Swiss, Kamis (1/10). Dalam pertemuan tersebut salah satu agendanya membahas tentang kekerasan yang terjadi di Afrika Tengah. (Foto: UN Photo/Jean-Marc Ferré)
Kekerasan di Afteng Dibahas di Sidang Dewan HAM PBB
Leopold Ismael Samba Wakil Tetap Republik Afrika Tengah saat hadir dalam pertemuan Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss terkait dengan kondisi dan situasi yang terjadi di negaranya. (Foto: UN Photo/Jean-Marc Ferre)
Kekerasan di Afteng Dibahas di Sidang Dewan HAM PBB
Marie Therese Keita Bocoum salah satu ahli dari lembaga independen saat memberikan pemaparan pada situasi HAM yang terjadi di Afrika Tengah dalam pertemuan sesi ke-30 Dewan HAM PBB yang digelar di Jenewa, Swiss (Foto: UN Photo/Jean-Marc Ferré)
Kekerasan di Afteng Dibahas di Sidang Dewan HAM PBB
Hussen Abdi utusan tetap Somalia saat hadir dalam pertemuan Dewan HAM PBB yang memaparkan kondisi dan situasi HAM yang terjadi di negaranya. (Foto: UN Photo/Jean-Marc Ferré)
Kekerasan di Afteng Dibahas di Sidang Dewan HAM PBB
Peserta dari perwakilan negara saat hadir dalam pembukaan sesi ke-30 Dewan HAM PBB yang sebelumnya mengheningkan cipta mengenang Alison Monani Magaya Wakil Republik Sudan selatan yang digelar di Jenewa, Swiss (Foto: UN Photo/Jean-Marc Ferré)

AMERIKA SERIKAT, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (Sekjen PBB), Ban Ki-moon, memperingatkan bahwa kekerasan mematikan yang terjadi di Republik Afrika Tengah untuk menganggu stabilitas dan mengancam proses politik.

Hal itu disampaikan Ban Ki-moon dalam pertemuan tingkat tinggi sidang Majelis Umum PBB pada hari Kamis (1/10). Ban Ki-moon mengatakan “jelas bahwa kekerasan yang terjadi baru-baru ini di Bangui bertujuan untuk menganggu stabilitas di negara itu dan mengancam jalannya proses transisi”, ujarnya.

Ban meminta kepada semua pihak meletakkan senjata mereka dalam pertemuan yang digelar dengan agenda mengatasi krisis di Afrika Tengah. Ban menambahkan, tanpa ada sumber daya untuk membantu mengatasi masalah keamanan dan stabilitas, serta memastikan hak asasi manusia (HAM) untuk semua orang, negara itu akan terancam kembali dan dilanda konflik sampai penderitaan yang terus berlarut-larut.

Saat ini para pemimpin dari perwakilan negara telah menghadiri pertemuan Majelis Umum PBB khusus untuk membahas persoalan HAM di dunia. Hadir juga pemimpin Afrika Tengah yang sempat mengatakan  motif di balik lonjakan kekerasan yang terjadi di Bangui adalah rencana kudeta.

Hingga Kamis (1/10) situasi sudah kembali tenang di kota tersebut, namun ketegangan masih terasa setelah pertumpahan darah selama beberapa hari sejak hari Sabtu (26/9) lalu. Akibat tragedi itu, 36 warga tewas dan memaksa sekitar 30.000 jiwa lainnya melarikan diri dari rumah mereka. (AFP)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home