Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 12:58 WIB | Selasa, 22 Oktober 2013

Kekerasan Terhadap Kristen Memburuk di 20 Negara

Komunitas Kristen di Mali. (Foto: acnuk.org)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga yang berbasis di Inggris menyebutkan bahwa dalam kurun 2011-2013 kekerasan dan intimidasi terhadap orang Kristen menjadi lebih serius dan memburuk.

Laporan bertitel Persecuted and Forgotten? yang dikeluarkan  oleh Aid to the Churche in Need, pekan lalu itu menyebutkan bahwa situasi yang dialami orang Kristen di 20  negara dari 30 yang  dinilai, situasinya memburuk. Sementara di negara lain situasinya sudah ekstrim, dan tidak ada perubahan.

Laporan yang dipublikasikan dalam acnuk.org itu bahkan menyebutkan bahwa “Kristen, agama yang paling teraniaya di dunia, kini menghadapi risiko dihapuskan di negara-negara di mana sampai saat ini telah mapan. Penindasan dan eksodus mengancam status Kristen sebagai agama di seluruh dunia.

Musim Semi Menjadi Musim Dingin

Lebih lanjut laporan yang ditulis John Pontifex dan John Newton itu menyebutkan bahwa Musim Semi Arab telah berubah menjadi musim dingin bagi Kristen. Sekarang ada pertanyaan yang serius tentang kelangsungan hidup jangka panjang dari Kristen di Timur Tengah, jantung kuno bagi agama itu.

“Semua komunitas agama telah menderita, namun kelompok-kelompok Kristen terbukti lebih rentan daripada kebanyakan yang lain dan telah terpengaruh oleh kekerasan dan kekacauan,” kata laporan itu.

Disebutkan bahwa kehidupan orang Kristen sudah hancur di Irak, dan sekarang di Mesir dan Suriah sedang dalam bahaya. Hal itu ditandai oleh serangan terhadap beberapa komunitas gereja yang masih tersisa di wilayah tersebut. Orang Kristen didorong mengungsi akibat konflik antara faksi Sunni dan Syiah, dan meningkatnya kriminalitas serta krisis ekonomi.

Laporan itu menyebutkan bahwa dalam kurun 2011-2013  telah terjadi kenaikan kelompok-kelompok Islam fundamentalis, dan mereka mewakili ancaman terbesar bagi kebebasan beragama di seluruh dunia. Mereka melakukan secara radikal pemberantasan atau setidaknya subordinasi, terhadap komunitas Kristen.

Timut Tengah dan Afrika

Laporan itu menyebutkan bahwa situasi itu telah meluas dan tidak hanya terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara, tetapi juga di wilayah lain Afrika, khususnya di Nigeria dan Mali yang kemudian meluas ke Afrika Tengah dan Tanzania. Di Benua Asia kasus ini terutama terjadi di Pakistan.

Laporan itu juga menyebutkan situasi yang memburuk di Sri Lanka dan Myanmar, di mana terjadi pemaksaan iman warga mayoritas, agama Buddha, pada orang-orang yang mempraktikkan kepercayaan lainnya yang antara lain dilakukan dengan serangan. Sementara isu-isu yang dihadapi oleh orang-orang Kristen di India meliputi perusakan gereja  yang  terkait kepentingan politisi radikal.

Tekanan di Negara Komunis

Di negara-negara komunis, komunitas Kristen juga menghadapi tekanan. Mereka dianiaya karena iman mereka dan dianggap kelompok Barat dan pembangkang. Di Korea Utara, aktivitas keagamaan formal tetap hampir nihil dan sangat dipantau. China menegaskan kewenangannya atas kelompok Kristen. Di Vietnam terus terjadi pembatasan yang serius terhadap orang Kristen.

Namun situasi mulai membaik terjadi di Laos dan Kuba, meskipun masih menghadapi masalah yang signifikan. Di Negara-negara yang pernah menganut Marxisme atau komunisme, masih terjadi praktik pembatasan ibadah seperti yang dapat dilihat di Belarus, Turkmenistan dan Uzbekistan.

Eritrea, dalam laporan itu disebutkan merupakan salah satu negara terburuk bagi penganiayaan orang Kristen. Jumlah jamaah ditangkap meningkat tajam pada awal 2013.

Laporan ini menyebutkan bahwa ancaman terhadap kebebasan beragama  merupakan  ancaman terhadap hak asasi manusia yang dasar.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home