Loading...
SAINS
Penulis: Martahan Lumban Gaol 17:49 WIB | Jumat, 15 Mei 2015

Keluarga Harus Ajar Anak Pentingnya Menjaga Lingkungan

Dari kiri: Fifi Aleyda Yahya (moderator diskusi), Coordinator Of World Islamic Call Society For South Pacific Mahyiddin Junaidi, Ketua Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Bogor I Wayan Suastika, Anggota POKJA Lingkungan Hidup/Agraria-SDA PGI Pendeta Evangeline Pua, Ketua Subkomisi Lingkungan Hidup Keuskupan Bandung Stanislaus Ferry Sutrisna Wijaya, Wakil Ketua Pusat Studi Islam Universitas Nasional Fachruddin Majeri Mangunjaya, Pastor Paroki di Timika wilayah Mimika Lambertus henricus Hagendoorn, dan Ketua Forum Da’I Lingkungan Aceh Marwan. (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota POKJA Lingkungan Hidup/Agraria-SDA Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Evangeline Pua melihat ada kelalaian manusia dalam menata alam. Penyebabnya, tidak ada pendidikan di tengah masyarakat, khususnya pada satuan masyarakat terkecil, yakni keluarga.

"Saya melihat ada kelalaian manusia dalam tata alam. Ini terjadi karena tidak ada pendidikan, khususnya dari keluarga sebagai satuan masyarakat paling kecil," ujar Evangeline dalam diskusi Peran Agama dalam Perubahan Iklim (Kontekstualisasi Nilai-nilai Agama dalam Upaya Mitasi Perubahan Iklim) di 5th Indonesia Climate Change, JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/5).

Menurut dia, seharusnya keluarga bisa berperan penting dalam memberi pendidikan tersebut kepada anak-anak, tidak sekadar mengandalkan sekolah. Sebab, anak-anak harus memahami bahwa tanpa alam manusia tidak bisa hidup.

"Anak-anak kita harus mengerti bahwa kita tidak bisa hidup tanpa alam," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Kerja Sama Internasional dan Luar Negeri Muhyiddin Junaidi mengatakan lingkungan akan baik kepada manusia bila manusia lebih dahulu baik kepada lingkungan.

Menurut dia, manusia harus bersama-sama menjaga lingkungan, sebab barang siapa menjaga lingkungan, memberi makan, dan menanam pohon, yang hasilnya bisa dinikmati oleh umat manusia lain, maka orang tersebut akan mendapat hadiah dari Tuhan.

"Kita harus kerja sama menjaga lingkungan. Bila  kita turut andil dalam perusakan lingkungan, maka kita telah berbuat dosa dan akan mendapat hukuman dari Tuhan," kata dia.

Dengan begitu, menurut Mahyiddin, maka lingkungan atau alam akan ikut menjaga manusia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home