Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 20:10 WIB | Jumat, 15 Mei 2015

WWF Sesalkan Perdagangan Cendera Mata Cenderawasih

Petugas memberi makan seekor burung Cenderawasih yang sakit didalam karantina di Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jawa Timur. Burung jenis ini masih marak sebagai cendera mata di Papua sehingga terancam punah. (Foto: Antara//M. Risyal Hidayat)

SENTANI, SATUHARAPAN.COM – World Wide Fund For Nature (WWF), menyayangkan perdagangan burung cenderawasih yang marak terjadi di Papua.

Direktur Of Papua Program Benja Victor Mambai, di Sentani, Jumat (15/5), mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan maraknya perdagangan burung cenderawasih di Papua, sebagai cendera mata, padahal satwa tersebut terancam punah.

"Memang kita lihat sekarang ini, aktivitas perdagangan cenderawasih semakin marak. Selain itu juga, setiap orang yang datang ke Papua dikasih suvenir cenderawasih, dan hal itu sangat disayangkan," katanya.

Benja menyatakan, apabila kegiatan itu terus terjadi, maka akan memicu masyarakat untuk terus memburu satwa yang disebut burung surga tersebut.

Padahal, aktivis lembaga swadaya internasional bidang konservasi dan penelitian serta restorasi lingkungan hidup itu menilai, cenderawasih adalah salah satu satwa yang dilindungi dan kebanggaan bagi orang Papua.

Benja menjelaskan, apabila kegiatan tersebut tidak diawasi secara baik, maka lambat laun burung cenderawasih punah.

 Ia menilai, apabila permintaan cenderawasih cukup tinggi, maka orang akan terus memburunya.

Oleh karena itu, ia pun berharap, seluruh lapisan masyarakat mengubah kebiasaan menjadikan burung cenderawasih sebagai cedera mata.

"Kita bayangkan saja, misalkan dalam satu bulan orang berkunjung ke Papua, dan suvenir yang diberikan adalah burung cenderawasih, dengan menggunakan topi atau apapun namanya, itu kan mengancam keberadaannya di alam," kata Benja. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home