Loading...
SAINS
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 18:41 WIB | Selasa, 12 Juli 2016

Kemdikbud Resmi Keluarkan Larangan MOS Dilakukan oleh Siswa

Ilustrasi. Sejumlah siswa baru SMP berangkat untuk mengikuti hari pertama masa orientasi siswa (MOS) dengan mengendarai sepeda motor di Pringapus, Kabupaten Semarang, Jateng, hari Kamis (9/7). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies Baswedan, resmi melarang pelaksanaan Masa Orientasi Sekolah (MOS) yang dilakukan oleh kalangan siswa atau pelajar.

"Meski pelaksanaannya oleh anggota OSIS maka akan tetap kita larang. Mulai tahun ini harus dilakukan oleh guru atau pengajar," tutur Anies dalam sebuah konferensi pers di kantor Kemdikbud di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, hari Selasa (12/7).

Dia menjelaskan, hal tersebut dilakukan mengingat rawannya terjadi aksi perploncoan atau bullying dan bahkan kekerasan yang dilakukan senior terhadap adik kelasnya yang baru masuk sekolah.

Menurut dia, konsep kegiatan pengenalan lingkungan sekolah sudah saatnya harus diubah dengan memutus salah satu masalah utama dalam lingkungan sekolah, yaitu kekerasan.

Dia menceritakan, keputusan tersebut diambil mengingat banyaknya laporan kekerasan baik psikis maupun fisik yang dialami murid baru saat pertama masuk sekolah. “Bahkan telah terjadi sejumlah kasus kekerasan di lingkungan sekolah di beberapa daerah yang berakibat pada kematian,” katanya.

"Ini tidak bisa lagi dibiarkan, karena tidak ada orang tua yang ingin mengantar anaknya ke sekolah dalam kondisi bahagia tetapi menjemputnya dengan kondisi yang menyedihkan," ujar Anies.

Anies memaparkan, pada konsep baru ini, yang akan menjadi pelaksana pengenalan lingkungan sekolah ialah guru di sekolah yang bersangkutan.

"Kegiatan tidak ada lagi dilakukan oleh senior, dan MOS hanya dilakukan oleh guru pada jam-jam belajar, serta di dalam lingkungan sekolah,” tuturnya.

Walaupun dilakukan oleh guru, Anies menekankan bahwa kegiatan pengenalan harus bersifat edukatif dan menyenangkan. "Siswa pun harus pakai seragam seperti belajar sehari-hari. Tidak perlu pakai aksesoris yang aneh-aneh, harus pakai atribut sekolah," kata Anies.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home