Kemendag Tak akan Impor Meski Harga Cabai Tinggi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan tidak akan menerbitkan kebijakan impor cabai di tengah tingginya harga cabai saat ini di sejumlah pasar di Indonesia.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan, mengatakan penyebab harga cabai tinggi di tingkat konsumen dikarenakan pasokan berkurang dari petani cabai.
Menurut dia, cuaca yang tidak menentu seperti intensitas hujan di sejumlah daerah membuat para petani cabai tidak mau melakukan panen.
“Ya kan sudah saya bilang, karena petaninya enggak mau panen kalau masih hujan. Stoknya itu ada, masa kita impor?” kata Oke menjawab pertanyaan satuharapan.com di pressroom Kementerian Perdagangan, Jakarta, hari Jumat (11/11) siang.
“Jadi petani itu enggak mau metik, karena kalau dipetik busuk, sehingga pasokan kurang. Terus mau kita impor? Enggak kan. Itu saja. Makanya bapak (Menteri Perdagangan) enggak mau impor,” dia menambahkan.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan harga acuan penjualan cabai di tingkat konsumen Rp 28.500-Rp 29.000 per kilogram dan harga acuan pembelian cabai di tingkat petani Rp 15.000-17.000 per kilogram.
Kenaikan harga cabai akhir-akhir ini yang terjadi di hampir semua wilayah Indonesia mengherankan konsumen dan dianggap di luar kewajaran. Walaupun harga cabai bervariasi di berbagai daerah, lonjakan harga yang terjadi membingungkan pembeli dan semakin tidak rasional.
Harga cabai merah keriting dilaporkan di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Siak, Provinsi Riau, sudah mencapai Rp 110.000 per kilogram. Dua pekan sebelumnya, masih bertengger di Rp 80.000 per kilogram.
Baca juga: BPS Pertanyakan Kenaikan Harga Cabai
Oke mengatakan, tidak dapat memastikan kapan waktu harga cabai kembali normal. Dia menilai, saat petani cabai sedang menikmati keuntungan dari tingginya harga cabai di pasaran.
“(Normalnya kapan?) Tanya yang kuasa. Ha-ha-ha,” katanya seraya tertawa. “Karena kita enggak bisa apa-apa. Tapi intinya, petani lagi senang karena harga tinggi di dia (petani),” tambahnya.
Oke menegaskan, pemerintah saat ini tidak akan mengimpor cabai untuk menekan harga pasar sesaat saja. Menurut dia, pemerintah tetap memikirkan para petani cabai yang selama ini tertekan dengan adanya cabai impor di pasaran.
“Mereka (petani) itu metik cuma sebagian-sebagian, enggak hujan petik, lalu pasok. Jadi kurang pasokan memang. Jadi kalau kita impor, ya selama ini petani tertekan karena harga (impor) itu kan,” kata dia.
“Sekarang dia (petani) senang, biarin dulu deh. Toh kalau cabai mahal tidak berpengaruh ke protein,” dia menegaskan.
Editor : Eben E. Siadari
RI Evakuasi 40 WNI dari Lebanon via Darat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengevakuasi 40 Warga ...