Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 16:01 WIB | Senin, 22 Maret 2021

Kemendikbud: Fungsi Perpustakaan Sekolah Belum Optimal

Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno di Jakarta, Senin (22/3). (ANTARA/Indriani)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan fungsi perpustakaan di sekolah masih belum optimal.

“Sebagian besar perpustakaan masih seperti gudang penyimpanan buku. Kondisi itu banyak dijumpai di sekolah,” ujar Totok dalam Rakornas Bidang Perpustakaan yang digelar Perpusnas di Jakarta, Senin (22/3).

Perpustakaan semestinya menjadi tempat bagi siswa untuk meningkatkan literasi baca, ujarnya.

Belum berfungsinya dengan baik perpustakaan sekolah dipicu oleh berbagai faktor seperti jam istirahat siswa yang terbatas hanya 15 menit sehingga tidak memiliki kesempatan berkunjung ke perpustakaan, kurangnya koleksi bahan bacaan yang memadai, dan tidak adanya manajemen pengelolaan perpustakaan yang baik.

Totok menambahkan siswa ke perpustakaan hanya untuk mengerjakan tugas sekolah dan meminjam buku teks pelajaran, bukan untuk meningkatkan literasi warga sekolah.

“Perpustakaan seharusnya dapat dijadikan warga sekolah baik siswa maupun guru untuk meningkatkan literasinya. Dalam berbagai survei tentang kebisaan membaca menunjukkan bahwa kemampuan literasi siswa berkontribusi positif terhadap kemampuan membaca dan memahami mata pelajaran. Siswa dengan literasi yang baik akan memiliki kemampuan dalam menarik logika, memaknai sesuatu yang tidak tertulis dari sebuah teks bacaan,” terang Totok.

Ia menjelaskan bahwa rendahnya minat baca dikarenakan sejumlah kendala mulai dari budaya baca yang rendah, ketersediaan dan permintaan buku, sarana dan prasarana yang kurang memadai, akses terhadap buku bacaan bermutu yang masih rendah dan lainnya.

Kemendikbud mendorong pustakawan tidak sekadar melakukan manajemen perpustakaan, tetapi juga melakukan, memberikan inspirasi, dan mendukung manajemen pembelajaran.

Kemendikbud pun telah melakukan relaksasi terhadap data Bantuan Operasional (BOS). Kemendikbud memberikan fleksibilitas agar sekolah-sekolah bisa membeli buku, baik buku teks atau buku bacaan yang bermanfaat bagi siswa dan guru.

“Tujuannya selain memenuhi kebutuhan buku teks guru dan siswa, juga dianjurkan membeli buku bacaan untuk mendukung kegiatan literasi,” jelas Totok. (Antara)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home