Loading...
INDONESIA
Penulis: Sotyati 18:21 WIB | Senin, 05 Mei 2014

Kemenhub RI-Austria Kembangkan Transportasi Massal

Sejumlah warga melihat Kereta Api Bogowonto Jurusan Pasar Senen - Yogyakarta yang terguling di Perlintasan Pabuaran, Kec. Pabuaran, Kab. Cirebon, Jawa Barat, Minggu (4/5) malam. Kereta tersebut anjlok dan terguling setelah menabrak truk kontainer yang mogok di perlintasan dan mengakibatkan lokomotif dan satu gerbong depan anjlok, kendati tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, proses evakuasi segera dilakukan supaya perlintasan kereta dapat dilalui kembali. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Perhubungan RI dan Kementerian Transportasi, Inovasi, dan Teknologi Republik Austria sepakat menjalin kerja sama sektor transportasi, infrastruktur transportasi, dan pengembangan teknologi transportasi di Tanah Air.

"Kerja sama dengan Austria merupakan bagian dari upaya Pemerintah dalam mengembangkan sistem transportasi massal," kata Menhub EE Mangindaan, usai acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Menteri Transportasi Inovasi dan Teknologi Austria, Doris Bures, di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (5/5).

Menurut Mangindaan, melalui kerja sama itu diharapkan sistem transportasi nasional bisa lebih maju dengan memanfaatkan pengalaman Austria dalam mengembangkan sistem transportasi di Eropa.

Proyek yang memungkinkan untuk segera digarap adalah pengembangan moda transportasi kereta api. "Kita sedang dan terus mengembangkan jalur double track (rel ganda) KA. Termasuk pengembangan infrastruktur kereta api di wilayah Sumatera dan Kalimantan, yang pada tahun ini memasuki tahap ground breaking," ujar Mangindaan.

Austria negara yang sarat pengalaman dalam mengintegrasikan transportasi mulai dari kereta api, angkutan darat dan laut yang bisa terkoneksi satu sama lain. Bahkan, Austria merupakan negara yang menjadi basis dan persilangan sistem transportasi kereta api di Eropa, tuturnya.

Meski begitu, Mangindaan tidak memerinci lebih lanjut nilai investasi dalam kerja sama itu, karena masih dalam tahap pembentukan Kelompok Kerja Bersama Forum Kerja Sama Infrastruktur dan Transportasi Austria-Indonesia.

"Kelompok Kerja Bersama ini nanti akan mengawasi setiap pelaksanaan proyek-proyek dan menghilangkan hambatan yang ada," Mangindaan menegaskan.

Isu Transportasi

Sementara itu, Menteri Transportasi Inovasi dan Teknologi Austria, Doris Bures menuturkan, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki wilayah sangat luas.

"Sektor transportasi merupakan isu besar yang harus dikembangkan sejalan dengan terus tumbuhnya tingkat ekonominya," ucap Doris.

Pada kesempatan itu, Doris juga didampingi delegasi bisnis yang berjumlah sekitar 30 pengusaha Austria berbagai sektor yang tergabung dalam Kadin Austria.

Untuk itu tambahnya, dengan pengalaman di bidang transportasi dan teknologi yang dimiliki, perusahaan-perusahaan Austria siap mengalokasikan investasi untuk mengembangkan infrastruktur di Indonesia. Selain itu, pengusaha asal Austria juga siap meningkatkan kemitraan di sektor lainnya.

Menurut catatan, negara dengan jumlah penduduk sebanyak 8,5 juta jiwa itu pada 2013 memiliki tingkat pendapatan per kapita (GDP) sebesar 33.656 euro.

Nilai ekspor Austria ke Indonesia mencapai sekitar 267,2 juta euro, sedangkan impor dari Indonesia mencapai sekitar 201,4 juta euro. Dengan kata lain Indonesia mengalami defisit sekitar 65,8 juta euro per tahun.

Negara mitra utama dagang Austria adalah Jerman, yang mencapai 37,6 persen dari total perdagangan negara itu, disusul Italia 6,2 persen, Swiss 5,2 persen, Tiongkok 5,1 persen, Republik Cheska 3,7 persen, Amerika Serikat 3,1 persen, Prancis 2,8 persen. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home