Loading...
BUDAYA
Penulis: Kartika Virgianti 17:22 WIB | Kamis, 05 Desember 2013

Kementerian Kebudayaan Denmark Apresiasi Penyelenggaraan Pergelaran Keraton Agung Sedunia

Kementerian Kebudayaan Denmark Apresiasi Penyelenggaraan Pergelaran Keraton Agung Sedunia
Bente Wolff, perwakilan dari Museum Nasional Denmark (kedua dari kiri), mendampingi Jokowi saat pemukulan gong tanda diresmikannya acara. (Foto-foto: Dedy Istanto)
Kementerian Kebudayaan Denmark Apresiasi Penyelenggaraan Pergelaran Keraton Agung Sedunia
Sesi pembacaan doa dari tujuh pemimpin agama di Indonesia.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Museum Nasional Denmark yang berada di bawah Kementerian Kebudayaan Negara Denmark, di mana museum tersebut menyimpan situs sejarah kebudayaan Denmark dan juga sejarah dunia, termasuk situs sejarah dari negara Indonesia, turut mengapresiasi acara Pagelaran Agung Keraton Agung Sedunia, yang berlangsung di ruang Flores Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Kamis (5/12).

“Meskipun saya bukan bagian dari kerajaan Denmark, tapi menurut saya acara ini luar biasa dan unik menurut saya terutama kerajaan yang dihadirkan di sini menampilkan keberagaman sejarah dan budaya Indonesia.” Kata Bente Wolff dari perwakilan Museum Nasional Denmark.

Denmark sendiri diakui Wolff tidak banyak yang dipamerkan, “Hanya sedikit, kuliner tidak kami tampilkan, hanya foto-foto pertemuan keluarga kerajaan Denmark dengan Susuhunan Solo pada tahun 1930-an, dan foto kerajaan lainnya di Denmark. Kami memang bukan bagian dari festival ini, hanya memamerkan saja,” jelas Wolff.  

Selain itu menurut Wolff, beragam budaya yang saling berbeda satu sama lain, namun  bisa menjadi satu kesatuan, bahkan meskipun berbeda agama, bisa berdoa bersama di sini, dia mengakui bahwa tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya di manapun.

Sebelumnya, acara Pagelaran Agung Keraton Sedunia ini, memang dibuka dengan pembacaan doa dari beberapa perwakilan pemimpin agama di Indonesia, yakni Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu, dan agama Kepercayaan. Selanjutnya, peresmian acara ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi)

Sayang sekali anggota kerajaan Denmark tidak dapat hadir dalam acara ini, karena begitu padatnya jadwal mereka, selain itu jika keluarga kerajaan datang akan memerlukan keamanan yang ekstra pula, sebagaimana diungkapkan Wolff yang hadir dengan mengenakan batik berwarna biru.

Ketika ditanya mengapa ia memakai batik, Wolff mengatakan, “Karena saya memang punya, dan saya pikir akan bagus jika saya mengenakannya untuk hari ini. Haruskah saya memakai pakaian adat Denmark,” kata dia bercanda.

“Saya membeli batik ini di Medan, bagi saya ini bagus dan nyaman dipakai, batik is the best,” tandas Wolff. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home