Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 15:59 WIB | Rabu, 15 Juli 2015

Kemlu Singapura Sambut Baik Kesepakatan Nuklir Iran

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry duduk berhadapan dengan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif pada 1 Juli 2015 di Wina, Austria, menjelang pertemuan empat mata di tengah negosiasi mengenai masa depan program nuklir Iran. (Foto: AFP)

SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Singapura menyampaikan pernyataan resmi bahwa negara di bawah kepemimpinan Presiden Tony Tan tersebut menyambut kesepakatan komprehensif nuklir  Iran dengan enam kekuatan dunia.

“Singapura menyambut  Rencana Komprehensif Bersama Aksi yang disepakati antara P5 + 1 dan Iran. Kami memuji kerja keras dan upaya semua pihak yang terlibat,” demikian salah satu pembukaan pernyataan resmi tersebut seperti diberitakan channelnewsasia.com, Rabu (15/7). Yang dimaksaud dengan P5+1 adalah AS, Jerman, Inggris, Prancis, Rusia dan Tiongkok.

Kemlu mendesak semua pihak untuk memenuhi kewajiban mereka masing-masing dan melaksanakan perjanjian sesegera mungkin.

“Ini adalah untuk kepentingan semua pihak yang terlibat dan masyarakat internasional,” demikian lanjutan pernyataan tersebut.

Kemlu menyerukan kepada Iran untuk memenuhi semua kewajibannya berdasarkan Kerangka Kerjasama  dengan IAEA.

Kesepakatan Iran dan beberapa negara lain ditandatangani Selasa (14/7) di Wina, Austria. Kesepakatan itu dicapai antara Teheran dan Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris, Prancis dan Jerman.

“Kami memuji kesepakatan tersebut sebagai  kerja keras banyak pihak yang terlibat", lanjut pernyataan dari Kemlu Singapura tersebut.

Singapura bergabung negara lain yang memuji kesepakatan nuklir Iran pada Selasa. Para pemimpin dunia lainnya tidak ketinggalan memberi tanggapan yakni, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang menyebutnya sebuah  arah perdamaian baru, sementara   Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut kesepakatan tersebut merupakan napas lega global. Akan tetapi di sisi lain Israel,  mengkritik kesepakatan tersebut sebagai "kesalahan bersejarah". (channelnewsasia.com).

Ikuti berita kami di Facebook

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home