Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 16:09 WIB | Rabu, 15 Juli 2015

Nepal Latih 50.000 Warga Membangun Negara Pasca Gempa

Seorang gadis Nepal berdiri di luar tenda darurat di Kathmandu pada 30 April 2015 menyusul gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR) yang mengguncang negara Himalaya tersebut pada 25 April. (Foto: AFP)

KATHMANDU, SATUHARAPAN.COM – Nepal yang baru saja porak-poranda dihantam gempa akan merekrut dan melatih 50.000 penduduknya menjadi pekerja konstruksi, tukang kayu, tukang pipa, dan berbagai jenis pekerja trampil lainnya, dalam upaya negeri itu membangun kembali kota-kota yang hancur oleh bencana yang menewaskan lebih dari 9.000 orang.

Ini merupakan pelatihan dan perekrutan terbesar dalam sejarah negara itu, sebagai upaya bangkit dari keterpurukan di tengah pertumbuhan ekonominya yang diperkirakan akan jatuh ke tingkat terendah dalam delapan tahun terakhir.

Negara ini menyatakan membutuhkan US$ 6,6 miliar untuk membangun kembali setelah gempa kembar pada April dan Mei yang merupakan bencana terburuk yang pernah dialami negeri itu.

Reuters melaporkan, pada hari Selasa (14/7) Menteri Keuangan Nepal Sharan Mahat Mahat menyampaikan rencana anggaran pemerintah dan mengatakan pihaknya  akan melatih puluhan ribu orang untuk bekerja sebagai tukang kayu, tukang pipa dan tukang listrik untuk diterjunkan bekerja sebagai upaya mengisi kekurangan tenaga kerja. Jutaan anak-anak muda Nepal telah melakukan perjalanan ke Tengah Timur dan negara-negara Asia lainnya untuk bekerja.

Mahat mengatakan ekonomi negara itu kemungkinan akan tumbuh 3 persen tahun fiskal ini, tingkat terendah sejak 2007. Para pejabat Departemen Keuangan mengatakan rekonstruksi negara itu akan membantu meningkatkan pertumbuhan menjadi 6 persen tahun depan.

Pemerintah akan menghabiskan US$$ 910 juta  tahun ini untuk membangun kembali infrastruktur, gedung-gedung publik, monumen, dan rumah-rumah pribadi yang hancur oleh gempa bumi. Gempa dahsyat itu membuat pemerintah Nepal menyerukan operasi penyelamatan internasional besar-besaran untuk membantu korban dan untuk rekonstruksi. Tetapi banyak orang Nepal masih tinggal di kamp-kamp pengungsi dan mengatakan mereka belum menerima bantuan dari pemerintah.

PBB mengatakan 2,8 juta orang masih membutuhkan bantuan kemanusiaan mendesak seperti tempat tinggal, makanan, kesehatan dan perlindungan.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home