Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 19:56 WIB | Rabu, 13 Mei 2015

Kenaikan Harga Pertamax Tak Pengaruhi Konsumsi Masyarakat

Ratusan kendaraan roda dua dan empat antri untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menjelang kenaikan harga yang akan berlaku pada, Selasa (18/11) pukul 00.00 WIB. Per 1 Maret 2015, pukul 00.00, pemerintah menaikkan harga Premium khusus wilayah penugasan menjadi Rp Rp 6.800/liter. (Foto: Dok.satuharapan.com/Dedy Istanto).

MALANG, SATUHARAPAN.COM – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax pada awal Mei lalu dari Rp 8.600 per liter menjadi Rp 8.800 per liter, tidak mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap bahan bakar tersebut.

Asisten manajer External Relations Pertamina Marketing Operation Regional V Heppy Wulansari, Rabu (13/5), mengatakan kenaikan harga pertamax yang tidak terlalu signifikan tersebut tidak berdampak berat terhadap konsumsi masyarakat, seperti migrasi dari pertamax ke premium.

"Saya belum melihat adanya penurunan konsumsi terhadap pertamax, setelah adanya kenaikan harga pada awal Mei lalu, justru dalam beberapa bulan terkahir setelah ada kenaikan harga premium, tingkat konsumsi pertamax naik, yakni rata-rata menjadi 108 kiloliter per hari," ujarnya di Malang, Jatim.

Padahal, lanjutnya, sebelumnya konsumsi pertamax di wilayah Malang raya hanya 32 kiloliter per hari, sehingga ada kenaikan persentase tingkat konsumsi sekitar 238 persen, sehingga kenaikan harga pertamax pada awal Mei lalu tidak berdampak sama sekali.

Saat ini di wilayah Malang raya (Kota dan Kab. Malang serta Kota Batu) ada 78 SPBU dan 66 SPBU di antaranya menjual pertamax, baik petamax 92 maupun 95.

"Kami memang belum bisa bisa menjelaskan secara rinci untuk bulan ini karena kenaikan harganya baru pada awal Mei lalu," ucapnya.

Oleh karena itu, katanya, pihaknya masih akan melakukan "breakdown" terhadap angka rata-rata konsumsi, baik sebelum maupun setelah adanya kenaikan harga pertamax.

Hanya saja, Heppy meyakini jika konsumsi masyarakat tidak begitu banyak berpengaruh karena kenaikannya tidak terlalu signifikan, apalagi selisih harga pertamax dengan premium masih tinggi.

"Kenaikan harga pertamax yang hanya Rp200 per liter ini tidak akan banyak berpengaruh, apalagi sampai terjadi migrasi atau peralihan dari pertamax ke premium," tambah Heppy. (Ant)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home