Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 11:52 WIB | Sabtu, 21 Juni 2014

Kenya “Ketularan” Nigeria, Larang Nobar Piala Dunia

Sebuah ledakan bom di tempat perbelanjaan di Afrika. (Foto: afp.com).

MPEKETONI, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Kenya pada Jumat (20/6) meminta warga menonton pertandingan Piala Dunia dari rumah, dan melarang kegiatan nonton bersama di ruang terbuka secara massal.

Kecemasan pemerintah Kenya ini beralasan karena dugaan kuat terorisme yang dilakukan kelompok Al-Shabab mengancam negara tersebut, apalagi satu pekan sebelum Piala Dunia 2014 di Brasil dimulai, terjadi serangan bom di pantai di wilayah selatan Kenya, Mpeketoni, yang menewaskan hampir 60 orang.

Sama seperti yang terjadi di Damaturu, Nigeria pada Selasa (17/6), tatkala serangan ledakan terjadi di sebuah pusat kota saat para pendukung sepak bola sedang asyik melakukan kegiatan nonton bersama tim nasional Nigeria menghadapi Iran di Grup F Piala Dunia.

Para penyerang memulai aksinya di kawasan Mpeketoni saat orang-orang sedang menonton siaran pertandingan uji coba Piala Dunia.

Siaran resmi Kementeran Dalam Negeri Kenya pada Jumat (20/6) menyatakan kendati keamanan telah diperketat di seantero negeri, para pemilik bar dan restoran tetap mesti mengambil tindakan pengamanan ekstra.

"Dimana pun yang memungkinkan, warga Kenya sangat disarankan untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia dari rumah mereka, bukan di tempat-tempat terbuka yang padat dan tidak terlindungi," demikian bunyi pernyataan tersebut.

“Meski pemerintah telah meningkatkan keamanan di semua wilayah negara, pemilik bar dan restoran pada saat yang sama diminta tetap waspada di wilayah operasi masing-masing,” lanjut pernyataan resmi tersebut. 

Fakta mencengangkan terjadi pada Selasa (17/6) tatkala Kelompok radikal Islam Somalia, al-Shabab mengaku sebagai pelaku serangan selama dua hari di Mpeketoni.

Al-Shabab yang merilis pernyataan di video di dunia maya menyebut alasan ledakan bom  sebagai aksi balasan karena kehadiran tentara Kenya di Somalia yang membantai kaum Muslim.  

Tetapi Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta menyebut pelakunya adalah 'jaringan politik setempat' mengingat sasaran serangan hanya tertuju pada kelompok etnis Kikuyu,  sama seperti presiden.  (afp.com/fifa.com).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home