Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:44 WIB | Sabtu, 04 Februari 2017

Koleksi Museum Alkitab LAI: Replika Batu Kilangan

Replika batu kilangan di Museum Alkitab LAI. (Foto: Prasasta Widiadi)

SATUHARAPAN.COM – Museum Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menyimpan koleksi replika batu kilangan. Koleksi replika ini terletak di bagian depan Museum LAI, atau tepatnya yang berdekatan dengan pintu masuk di museum tersebut. Namun koleksi tersebut tidak seperti koleksi lainnya yang tersimpan dalam vitrin atau lemari kaca, melainkan terbuka tanpa terlindungi.

Jika saat ini, ibu rumah tangga atau penjual makanan di kaki lima menggunakan cobek saat meramu bumbu yang akan digunakan untuk membuat nasi goreng, sayur pecel, atau ketoprak, maka dari kejauhan batu kilangan ini memiliki bentuk yang menyerupai cobek, namun memiliki ukuran seperti ember besar yang digunakan ibu-ibu yang mencuci pakaian dengan tangan.

Replika batu kilangan tersebut terdiri dari bagian atas dan bagian bawah, bagian atas nampak ada ruang cekungan yang dalam, sementara di sisi kanan dan kirinya terdapat dua tiang berwarna kecoklatan yang bentuknya menyerupai kayu bulat.

Keterangan Museum Alkitab LAI

Batu kilangan, batu penggilingan atau kilangan gandum digunakan oleh ibu rumah tangga atau wanita upahan. Benda ini sangat penting dalam sebuah rumah tangga karena setiap hari dipakai menggiling bulir gandum yang besar menjadi tepung untuk bahan makanan sehari-hari. Begitu pentingnya benda itu sehingga siapapun tidak diperbolehkan mengambilnya menjadi jaminan hutang. Bangsa Israel juga menggunakan batu penggilingan selama mengembara di padang gurun seperti terdapat dalam Bïlangan 11:8.

Pada zaman Abraham, pengilingan gandum lebih sederhana bentuknya yaitu batu datar sebagai alas dan sebuah batu bundar yang dipegang sebagai penggilingnya. Batu penggilingan dengan dua pegangan kayu  pemutar seperti yang terdapat di Museum LAI telah  digunakan sejak zaman besi.

Pekerjaan menggiling biasanya dilakukan dua perempuan yang duduk berhadap-hadapan, setiap perempuan masing-masing di tangan kanan memegang kayu, sementara di tangan kirinya memasukkan biji gandum ke lubang di tengahnya, sedangkan satu wanita lainnya dengan tangan kanan mengumpulkan tepung hasil gilingan yang keluar di bawah seperti terdapat dalam Matius 24:41. 

Bagi laki-laki pekerjaan menggiling gandum adalah penghinaan. Dalam Hakim-hakim 16:21, saat Simson dipenjara oleh orang Filistin, dia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya adalah menggiling.  

Menurut sabda.org, penggilingan yang digunakan orang-orang Ibrani, seperti yang digunakan bangsa-bangsa Timur lainnya, terbuat dari batu, berbentuk bulat. Penggilingan tersebut tersusun dalam dua susunan batu, di bagian bawah untuk menggiling, sedangkan bagian atas untuk diputar-putar dengan tangan.

Pekerjaan menggiling pada umumnya dikerjakan oleh kaum wanita seperti terdapat dalam Yesaya 47:1-2. Dalam perikop yang berjudul “Keruntuhan Babel” tersebut anak dara, Putri Babel melakukan gerakan menggiling tepung. Seperti dalam Yesaya 47:2 disebutkan bahwa Putri Babel menggunakan batu kilangan dan menggiling tepung. 

Dalam era yang berbeda, alat penggilingan atau disebut kilangan ini digunakan di Palestina. Alat ini  terdiri dari dua batu besar yang ditumpuk untuk menggerus biji-bijian. Ada kilangan atau gilingan yang dikenakan oleh dua orang perempuan berhadap-hadapan, ada juga kilangan yang mempunyai tongkat penusuk melalui lubang, kilangan ini dijalankan oleh seekor keledai. Inilah yang mungkin dimaksudkan oleh Yesus seperti terdapat dalam Matius 18:16. Batu kilangan adalah alat rumah tangga desa yang sangat penting seperti terdapat dalam  Ulangan 24:6, dan malah dapat digunakan sebagai senjata seperti terdapat dalam Hakim-hakim 9:53.

Menurut Wikipedia, di India, alat ini dikenal dengan nama chakki atau batu gerinda, alat ini digunakan untuk menggiling biji-bijian dan rempah-rempah. Alat Ini terdiri dari sebuah silinder batu stasioner di mana sebuah silinder batu kecil berputar. Untuk keperluan rumah tangga biasanya menggunakan batu gerinda yang kecil, yang dioperasikan oleh dua orang. Sementara untuk keperluan yang lebih besar atau penggunaan komersial, digunakan ternak untuk memutar silinder atas.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home