Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 08:08 WIB | Senin, 07 November 2016

Komandan Irak: 2.000 Lebih Militan ISIS Terbunuh

Seorang gadis cilik memegang bendera putih diikuti kawanan domba di desa Gogjali, pinggiran timur Mosul, seiring dengan mengungsinya warga dari daerah itu saat berlangsungnya operasi pembebasan kota Mosul dari tangan ISIS oleh pasukan Irak, 4 November 2016. Pasukan elite Irak berhasil memasuki jalanan Mosul pada Jumat meski menghadapi perlawanan sengit dari ekstremis, kata seorang komandan militer. (Foto: AFP)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Top komandan militer pasukan Irak mengatakan pada hari Minggu (6/11), sebanyak lebih dari 2.000 militan ISIS tewas sejak awal dimulainya serangan operasi pembebasan Mosul, kubu terakhir mereka di Irak.

"Kami Datang, Nineveh" Operasi untuk merebut kembali kota terbesar kedua Irak Mosul dimulai pada 16 Oktober.

"Statistik awal operasi militer di Mosul menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 militan ISIS termasuk beberapa pemimpinan tingkat tinggi mereka dibunuh," kata Komandan Operasi Mosul Mayjen. Najm Al-Jabouri Al-Sumaria seperti dikutip Reuters dari media lokal.

Jabouri mengatakan serangan udara dari Angkatan Udara Irak dan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat mampu "menghancurkan infrastruktur ISIS dan gudang penyimpanan senjata mereka."

Jabouri mengatakan kepada Reuters bahwa seorang pria yang diidentifikasi sebagai tokoh senior ISIS, Ammar Salih Ahmed Abu Bakar, berhasil dibunuh oleh polisi federal - saat menyerang bersama tentara di kawasan Hammam al-Alil- saat ia mencoba melarikan diri dengan mobil.

Namun masih banyak militan ISIS yang tersisa tetapi mereka bukan warga Irak, katanya. "Setidaknya ada 70 pejuang Daesh (ISIS) di kota. Mayoritas adalah pejuang asing, sehingga mereka tidak tahu ke mana harus pergi. Mereka hanya berpindah dari satu tempat ke tempat lain."

Sejak hari Jumat (4/11), pasukan Irak sukses menerobos masuk ke jalan-jalan di kota Mosul. Mereka menghadapi perlawanan sengit dari para pejuang ekstremis yang sudah menguasai kota tersebut selama lebih dari dua tahun.

Tentara dari Badan Penanggulangan Terorisme (Counter-Terrorism Service/CTS) berusaha masuk ke daerah timur Al-Karama, tempat mereka menghadapi serangan bom dan tembakan bertubi-tubi dari pejuang kelompok ISIS, kata perwira senior CTS Muntathar Salem.

Seorang wartawan AFP yang ditugaskan bersama CTS di sebuah pemakaman di pintu masuk timur Kota Mosul melihat buldoser dan sejumlah kendaraan lapis baja lainnya bergerak ke Al-Karama.

Tembakan berlangsung terus-menerus dan laporan radio dari front yang mendukung CTS mengatakan ISIS memasang rintangan dan memasang bom di sepanjang jalan untuk memperlambat gerakan mereka.

Baik CTS dan berbagai unit tentara yang dikerahkan lebih jauh ke selatan sudah menyeberangi batas kota pada awal pekan ini tapi mereka menahan diri untuk memasuki daerah itu.

Diperkirakan 3.000 sampai 5.000 militan ISIS tersebar di kota yang luas tersebut, kota terbesar kedua Irak, tempat lebih dari satu juta warga sipil diyakini terperangkap.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home