Loading...
EKONOMI
Penulis: Bob H. Simbolon 14:22 WIB | Senin, 23 Mei 2016

Komisi VII: Mundurnya Kuntoro karena PLN Tak Berhasil Kerjakan Proyek 35.000 MW

Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Gus Irawan Pasaribu (Foto: Dok Satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Gus Irawan Pasaribu, menilai pengunduran diri Kuntoro Mangkusubroto sebagai Komisaris Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) lantaran Perusahaan BUMN itu tidak berhasil mengerjakan megaproyek pembangkit listrik 35.000 MegaWatt (MW).

"Saya melihat progress dari pembangunan pembangkit listrik 35.000 MegaWatt pesimistis untuk berhasil. Banyak aduan dari masyarakat terkait pembangunan pembangkit listrik. Jadi yang saya lihat bisa saja mundurnya beliau lantaran PLN tidak berhasil mengerjakan proyek tersebut," kata dia kepada satuharapan.com di Jakarta pada hari Senin (23/5).

Menurut dia, kemampuan Kuntoro tidak perlu diragukan lagi sebagai Komisaris Utama PT PLN lantaran dia pernah berhasil saat menjabat Kepala Badan Pelaksana Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara (BP-BRR Aceh Nias).

"Pada saat saya menjabat sebagai Direktur Utama Bank Sumut saya bekerja sama dengan dia saat menjabat sebagai kepala BP-BRR. Kinerjanya sangat memuaskan. Saya kira dengan mundurnya beliau, negara kehilangan orang yang bekerja keras," kata dia.

Dia juga menyarankan agar perubahaan fundamental di PLN harus segera dilakukan agar kebijakan pemerintah soal energi bisa selaras dijalankan.

"Seperti di Sumatera Utara sendiri pemadaman listrik masih terus terjadi dan adanya ancaman dari APR Energy di Kepulauan Nias ini bukti dari buruknya kinerja dari PLN," kata dia. 

Sebelumnya, Komisaris Utama PLN, Kuntoro Mangkusubroto membenarkan pengunduran dirinya sebagai Komisaris Utama PT PLN. Namun, ia bungkam menjelaskan alasannya.

“Benar saya mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama PLN,” kata dia kepada satuharapan.com di Jakarta pada hari Kamis (19/5).

Ia pun menolak menjawab saat disinggung tidak pernah dilibatkan dalam keputusan strategis dalam menentukan kebijakan di PLN.

“Sekali lagi saya belum bisa menjelaskan pengunduran diri saya,” kata dia.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home