Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 09:02 WIB | Rabu, 25 Februari 2015

Konferensi Internasional Mengenai Pengawasan Narkoba

Ilustrasi: Legislator di salah satu negara bagian Amerika mendorong penerbitan undang-undang yang melarang pemanfaatan salah satu tumbuhan halusinogen. (Foto: Yoon S Byun/Globe Staff)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Kepolisian Nasional Jepang Masahito Kanetaka membuat seruan penting agar kerja sama internasional yang lebih besar digalakkan guna menghentikan penyebaran tumbuh-tumbuhan halusinogen yang mengandung bahan kimia mirip dengan yang ada pada obat-obatan terlarang.

Kanetaka menyampaikan seruan itu dalam konferensi tiga hari mengenai pengawasan obat-obatan yang berlangsung di Tokyo. Pejabat senior yang menangani pengawasan obat-obatan dari sekitar 30 negara dan wilayah termasuk Amerika Serikat dan Tiongkok menghadiri pertemuan tersebut.

Kanetaka mengatakan tumbuhan halusinogen yang diberi label "obat-obatan berbahaya" di Jepang, memiliki ancaman yang meningkat di seluruh dunia dengan varietas-varietas baru yang terus bermunculan.

Kanetaka menekankan tidak cukup informasi disebarkan di antara negara-negara. Kerja sama antarperbatasan sangat diperlukan. Kanetaka menyerukan kerja sama internasional dalam upaya melawan kejahatan terkait narkoba dengan mengatakan narkoba yang ada saat ini mengancam keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Ia menambahkan organisasi-organisasi kejahatan terkait dengan penyelundupan narkoba merupakan musuh bersama dunia.

Jumlah orang yang diyakini meninggal karena penggunaan tumbuh-tumbuhan halusinogen di Jepang tahun lalu 112 orang. Jumlah tersebut 10 kali lebih banyak dari jumlah kematian tahun 2013.

 Aparat kepolisian percaya banyak bahan kimia untuk narkoba berasal dari Tiongkok. Para peserta konferensi tersebut akan mendiskusikan cara melawan berkembangnya penggunaan tumbuh-tumbuhan halusinogen di kalangan generasi muda. (nhk.or.jp)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home